Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Foto: 'Seribu Peran' Monyet di Pertunjukan Topeng Monyet
20 Oktober 2019 17:20 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Pertunjukkan yang juga sebagai hiburan rakyat, yakni topeng monyet sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Pemilik topeng monyet biasa membawa monyetnya berkeliling kampung dan juga memainkan pertunjukkan ini di tempat-tempat pusat aktivitas manusia.
ADVERTISEMENT
Di Malang, pertunjukan topeng monyet umumnya dapat dijumpai setiap hari minggu di kawasan Car Free Day, jalan Ijen. Musik mengiringi pertunjukkan ini, beragam alat pendukung untuk pertunjukkan juga selalu mewarnai setiap kali memainkannya. Alat 'pendukung' itu untuk mendukung 'seribu peran' monyet. Mulai dari berperan sebagai pembalap, penjual jajanan ringan, hingga penari.
Pertunjukkan topeng monyet saat ini menuai pro kontra, bahkan di Jawa Timur sebenarnya pertunjukkan ini sudah dilarang terhitung sejak 18 Mei 2018. Pelarangan tersebut disampaikan melalui surat edaran Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.
Ada beberapa pertimbangan yang membuat topeng monyet dilarang. Alasannya karena dapat menimbulkan ancaman terjadinya zoonosis atau perpindahan penyakit dari satwa kepada manusia, terutama ke anak-anak. Hal ini yang dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, pertunjukkan topeng monyet banyak dinilai tidak memperhatikkan kesehatan satwa dan juga kesejahteraan satwa yang berpotensi menyiksa dan menyakiti satwa. Di sisi lain, pelarangan ini dapat membuat pemilik topeng monyet kehilangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Berikut foto-foto tentang topeng monyet yang diabadikan beberapa hari lalu.
Fotografer : Bayu Eka Novanta