Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Jurusan Tata Busana SMKN 1 Turen menggelar pelatihan bertajuk Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dan Siswa Tata Busana Bekerjasama dengan Pelanusa, pada Jumat (11/12/2020).
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini diikuti oleh 20 siswa kelas XI dan XII secara luring dan 165 siswa kelas XI dan XII secara daring melalui Zoom dan YouTube. Hadir sebagai pemateri yakni CO Founder Pelanusa, Ir Endahing Noor Suryanti.
Kepala Sekolah SMKN 1 Turen, Drs Edi Prayoga MMTi PLT, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk membekali siswa sebelum lulus, sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan. "Jumlah angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan justru sebagian besar oleh kelompok terdidik," paparnya.
Maka, sebagai salah satu langkah untuk menekan tingginya angka pengangguran, SMKN 1 Turen mengadakan pelatihan. Sehingga, lulusannya mampu bersaing dengan menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat pada era digitalisasi.
"Salah satu cara untuk menekan tingginya angka pengangguran dengan berwirausaha membuat produk yang layak untuk dijual dan bisa diterima di masyarakat. Kerajinan yang mampu bersaing di era teknologi saat ini dan lumayan diminati, salah satunya handycraft berupa pouch," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Dengan kegiatan ini, para peserta didik akan memiliki kompetensi wirausaha dengan membuat produk yang dibutuhkan di era digitalisasi karena dengan berwirausaha, mampu menjadi altenatif untuk pengingkatan keterserapan lulusan SMK," bebernya.
Dia berharap, kelak peserta tak hanya pandai untuk membuat kerajinan yang dapat dijual di masyarakat, namun juga harus mampu untuk membaca peluang, sehingga bisa bersaing memasarkan produk dengan menggunakan teknologi digital.
Selain itu, dia ingin lulusan SMKN 1 Turen harus melek terhadap teknologi karena dengan menguasai teknologi, maka usaha yang dibangun akan banyak dijangkau oleh konsumen.
"Sekarang kan jamannya teknologi jadi ya harus imbang antara kreativitas yang memiliki nilai jual dan menguasai teknologi sebagai media untuk memasarkan di era digitalisasi," jelasnya.(ads)
ADVERTISEMENT