Gelar Aksi di Gedung DPRD Kota Malang, Ribuan Mahasiswa Ajukan 25 Tuntutan

Konten Media Partner
12 April 2022 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi ribuan mahasiswa Malang Raya tumpah ruah di depan Gedung DPRD Kota Malang. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Aksi ribuan mahasiswa Malang Raya tumpah ruah di depan Gedung DPRD Kota Malang. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya tumpah ruah menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Malang, pada Selasa (12/4/2022).
ADVERTISEMENT
Aksi massa bertajuk Malang Raya Bergerak itu membawa 25 tuntutan yang menjadi keresahan masyarakat.
Adapun poin yang menjadi fokus tuntutan di antaranya wacana penundaan pemilu 2024 untuk memperpanjang masa jabatan presiden, kenaikan harga BBM dan sembako, permasalahan agraria, hingga dugaan persekongkolan mega proyek ibu kota negara yang baru.
Aksi ribuan mahasiswa Malang Raya tumpah ruah di depan Gedung DPRD Kota Malang. Foto: M Sholeh
"Kami BEM Malang Raya menolak keras adanya perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu di tengah-tengah carut marut permasalahan yang terjadi di Indonesia," tegas Koordinator BEM Malang Raya, Zuldikri Nurfadhillah.
Dia juga menuntut aparat penegak hukum untuk memberantas mafia yang menjadi aktor kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Dia juga mempertanyakan adanya partai politik yang mendapatkan stok minyak goreng dalam jumlah besar di tengah kelangkaan.
ADVERTISEMENT
Selain menyampaikan tuntutan untuk pemerintah pusat, BEM Malang Raya juga menyuarakan sejumlah tuntutan untuk Pemerintah Malang Raya baik di Kota Batu, Kabupaten Malang, maupun Kota Malang.
Mulai menuntut transparansi penyusunan Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kota Batu, menolak rencana budi daya sawit di Kabupaten Malang bagian selatan, hingga menuntut penuntasan masalah banjir di Kota Malang.
"Khusus Kota Malang, tinjau dan normalisasikan sungai-sungai besar dan sistem drainase yang ada. Kemudian tambah ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan air hujan," paparnya.