Gelar Seminar Kebangsaan, FEB Unisma Hadirkan Ketua DPD RI

Konten Media Partner
26 Oktober 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Ir H Lanyalla Mahmud Mattalitti Mhum. Foto/FEB Unisma
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Ir H Lanyalla Mahmud Mattalitti Mhum. Foto/FEB Unisma
ADVERTISEMENT
MALANG – Demi menambah wawasan kebangsaan mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) mengadakan Seminar Nasional Wawasan Kebangsaan dan Kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Ir H Lanyalla Mahmud Mattalitti Mhum.
Seminar yang dilaksanakan secara online dan offline ini dimulai pukul 13.00 WIB di gedung Pascasarjana (Hall Abdurrahman Wahid Lantai 7) Universitas Islam Malang. Seluruh mahasiswa FEB Unisma sebagai tamu undangan dan dihadiri oleh mahasiswa dari 10 kampus yang berbeda.
Acara ini diawali dan dibuka secara resmi dengan sambutan Dekan FEB, Nurdiana SE MSi. Dia mengatakan salah satu misi dari Universitas Islam Malang adalah menjadi Entrepreneur University sebagaimana terjabar dalam Kurikulum MBKM di mana entrepreneur menjadi salah satu unggulan Unisma.
Dekan FEB, Nurdiana SE Msi. Foto/FEB Unisma
"Harapannya lulusan menjadi entrepreneur karena profesi ini terbuka peluang yang luas, big data menunjukkan 4 % lebih SDM indonesia menjadi pengusaha atau entrepreneur,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, yang menjadi persoalan saat ini adalah bagaimana menumbuhkan jiwa berwirausaha di kalangan milenial yang berwawasan kebangsaan.
"Seringkali kita melupakan bagaimana menjaga Komitmen wawasan kebangsaan sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus dasar negara yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45 demi memantapkan kembali jati diri bangsa dan membangun kesadaran tentang sistem kenegaraan,” tuturnya.
Acara seminar nasional Wawasan Kebangsaan & Kewirausahaan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Keagaaman Dr Ir Badat Muwahid MP. Dia sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Menurutnya, seluruh mahasiswa Unisma khususnya FEB wajib untuk belajar dan mengenal wawasan kebangsaan dan kewirausahaan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Keagaaman Dr Ir Badat Muwahid MP. Foto/FEB Unisma
"Kehadiran ketua DPD Republik Indonesia diharapkan mampu membuka cakrawala mahasiswa dan mengasah soft skill bagi mahasiswa selama kuliah,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Ir H Lanyalla Mahmud Mattalitti Mhum, dalam paparannya mengatakan bahwa saat membaca sejarah lahirnya negara Indonesia maka perlu mengingat pendiri bangsa tentang sistem ekonomi dan demokrasi.
"Indonesia merupakan negara yang memiliki keunggulan komparatif,“ tuturnya.
Menurutnya, konteks ekonomi dapat dilakukan secara bebas selama tidak mengganggu negara lain dan diberi nama sistem ekonomi Pancasila dengan 3 pilar yaitu koperasi, perusahaan swasta dan perusahaan negara.
Dia berharap Indonesia tidak sekadar meng-copy paste dari negara lain karena tidak semua yang dicontoh bisa cocok di Indonesia dan juga perlu menjadikan Indonesia sebagai surga wisata di dunia.
”Indonesia lebih tepat mengandalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk tumpuan utama APBN, ketimbang pajak dari rakyat," kata dia.
Foto bersama acara seminar kebangsaan FEB Unisma. Foto/FEB Unisma
Dia menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan keunggulan komparatif sumberdaya alam, biodiversity hutan dan iklim yang mendukung untuk menjadi lumbung pangan.
ADVERTISEMENT
"Juga sumber kekayaan laut yang memiliki potensi luar biasa," ujar Lanyalla.
Mantan Ketua Kadin Jatim tersebut juga menjelaskan bahwa semua negara mulai menyiapkan re-posisi untuk menyongsong masa depan. Seharusnya Indonesia juga melakukan based on keunggulan masing-masing.
Lebih lanjut Lanyalla mengajak seluruh peserta seminar untuk meyakini bahwa Indonesia harus kembali mengikuti peta jalan yang sudah disusun para pendiri bangsa, terutama sistem ekonomi yang memastikan negara berdaulat atas kekayaan alamnya.
Foto bersama seminar kebangsaan FEB Unisma. Foto/FEB Unisma
"Kita harus kembali kepada Pancasila. Naskah asli Undang-Undang Dasar 1945 memang mutlak untuk disempurnakan, agar kita tidak mengulangi praktik penyimpangan di era Orde Lama dan Orde Baru. Tetapi bukan mengganti sistem demokrasi dan sistem ekonomi Indonesia dengan melakukan copy paste sistem demokrasi liberal dan sistem ekonomi pasar bebas yang kapitalistik," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Rektor 3 Unisma, Dr Ir Badat Muwahid MP, mewakili Rektor Unisma, para dekan, dosen dan ratusan mahasiswa Unisma. Sementara Ketua DPD RI datang bersama Ketua KADIN Provinsi Jawa Timur, Adik Dwi Putranto.
Reporter: Manda