Genjot Literasi Keuangan, FEB UNISMA Gelar Sekolah Pasar Modal

Konten Media Partner
21 Desember 2022 8:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Nur Diana SE Msi. Foto/dok UNISMA
zoom-in-whitePerbesar
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Nur Diana SE Msi. Foto/dok UNISMA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB UNISMA) menggelar sekolah pasar modal level dasar (basic) dan lanjut (advance). Kegiatan ini untuk mendorong program pemerintah yaitu literasi keuangan.
ADVERTISEMENT
Acara itu digerakkan oleh Galeri Investasi BEI FEB UNISMA dengan menggandeng Bursa Efek Indonesia dan PT Indopremier Sekuritas. Tema yang diusung yaitu “Generasi Millenial Melek Investasi-Explore Your Skills To Become a Great Investor”.
Para narasumber yang dihadirkan di antaranya Ashikin Ashar selaku Trainer PT Bursa Efek Indonesia Jawa Timur dan Zanuar Priyatno selaku Senior Representative IPOT Malang.
Kegiatan yang digelar secara hybrid ini dihadiri oleh 20 mahasiswa secara luring dan 200 mahasiswa secara daring. Dengan ini FEB UNISMA ingin andil dalam mendukung program kerja pemerintah guna meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan.
Suasana sekolah pasar modal oleh FEB UNISMA. Foto/dok UNISMA
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nur Diana SE Msi, yang membuka acara menyampaikan bahwa kegiatan sekolah pasar modal merupakan program unggulan yang dimiliki oleh FEB UNISMA.
ADVERTISEMENT
"Buktinya, sudah mampu menjalin kerja sama dengan para pelaku pasar modal selaku mitra bisnis yakni dengan PT Bursa Efek Indonesia, PT Indopremier Sekuritas, dan Otoritas Jasa Keuangan," kata dia.
Bahkan akhir-akhir ini bekerja sama dengan Propami guna menyiapkan sertifikasi menguji skill agar layak menjadi profesi di pasar modal. Sebagaimana yang sudah dijalankan dalam program unggulan ini.
"Jadi tidak hanya sekadar sosialisasi dan edukasi tetapi FEB UNISMA mempersiapkan SDM yang mempunya passion dan talent untuk berprofesi dibidang pasar modal," imbuh Nur Diana.
Menurutnya, di era revolusi 4.0 menuntut mahasiswa untuk menjadi lulusan yang memiliki selain kompetensi yang sesuai dengan prodi tapi juga harus diimbangi dengan karakter 4.0. Hal ini agar tidak ada kesenjangan yang kuat antara kebutuhan dunia kerja dengan kesiapan SDM.
Foto bersama setelah sekolah pasar modal oleh FEB UNISMA. Foto/dok UNISMA
Jika dalam sekolah pasar modal basic sudah memiliki skill maka akan naik levelnya di tingkat advance yang nantinya akan diarahkan bagaimana cara memilih dan menganalisis produk di pasar modal.
ADVERTISEMENT
"Hal ini karena investasi bukan ajang untuk ikut-ikutan, oleh karena itu sebagai generasi milenial harus cerdas dalam berinvestasi apalagi saat ini investasi sudah bisa dilakukan mulai dari Rp 100 ribu," katanya.
Kondisi Pasar Modal
Sementara itu, Ashikin Ashar menyampaikan bahwa kondisi market saat ini merupakan bentuk kewajaran meskipun naik atau turun yang penting sebagai investor memiliki strategi untuk mengatasi hal tersebut.
"Investasi itu tanpa diminta orang lain kita harus tahu kalau investasi itu penting. Dulu investasi merupakan sebuah pilihan tetapi saat ini investasi sudah menjadi kebutuhan," katanya.
Ketika terjadi pandemi mulai tahun 2020 malah jumlah investor di Indonesia semakin meningkat sebanyak 90%. Mahasiswa dirasa sangat penting untuk memulai investasi karena ilmu yang didapat masih fresh dan rasa ingin mencoba masih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Dalam Islam sudah diingatkan di surat Yusuf ayat 47-48. Regulasi pasar modal syariah Indonesia ialah melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN MUI) dan POJK terkait Pasar Modal Syariah," paparnya.
Salah satu peserta sekolah pasar modal FEB UNISMA. Foto/dok UNISMA
Masih kata dia, pasar modal ialah tempat bertemunya yang membutuhkan dana (perusahaan) dengan yang membutuhkan sarana investasi (investor). Instrumen finansialnya adalah saham, obligasi, reksa dana dll.
Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Minimal pembelian saham adalah 1 lot (100 lembar saham). Kalau transaksi sudah bisa menggunakan online trading sesuai dengan syariah yang biasanya disebut dengan SOTS (Syariah Online Trading System).
Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh pemateri kedua yakni Zanuar Priyatno selaku Senior Representative IPOT Malang. Dia memperkenalkan IPOT. Kata dia, sebagian besar masyarakat masih salah dalam penyebutan.
ADVERTISEMENT
"IPOT memiliki beberapa produk di antaranya ialah ipotstock, ipotfund, ipotpay dan ipotnews," katanya.
Sebagaimana diketahui bahwa investasi harus mempunyai ilmunya, salah satu ilmunya ialah harus mengetahui berita-berita yang sedang terjadi (hot news). Untuk cara transaksinya sendiri sudah bisa diakses secara online, dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun yang penting ada jaringan internet.
"Mekanisme transaksi saham harus melalui perantara yang dinamakan sekuritas yang nantinya pihak sekuritas akan meneruskan kepada bursa efek Indonesia yang di mana tidak ada perbedaan harga antara sekuritas dan bursa efek Indonesia," kata dia.
Tips Beli Saham
Menurutnya, di aplikasi nanti akan ada namanya bid (pembeli) dan offer (penjual). Dia juga menyampaikan tips mudah dalam memilih saham. Salah satunya pilihlah saham perusahaan yang produk-produknya setia digunakan setiap hari. Sebagai contoh: saham BRISyariah, Matahari, SCTV, MNC.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu tips lain yakni kenali kapan potensi untuk membeli sebuah saham, teknik yang sering dipakai biasanya adalah support dan resistance dan tren.
"Untuk analisis ada dua yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Faktanya investasi di pasar modal itu murah tidak perlu dana besar," kata dia. (Manda)