Konten Media Partner

Grebek Balap Liar, Polresta Malang Kota Amankan 48 Motor dan 17 Mobil

4 Oktober 2021 18:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belasan mobil terparkir di halaman Mapolresta Malang Kota akibat mengikuti balap liar. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Belasan mobil terparkir di halaman Mapolresta Malang Kota akibat mengikuti balap liar. istimewa
ADVERTISEMENT
MALANG - Polresta Malang Kota melakukan penggrebekan balap liar di Jalan Ijen Besar, Jalan Soekarno Hatta, hingga jalan Ahmad Yani Kota Malang, Minggu (3/10/2021).
ADVERTISEMENT
Hasilnya, polisi berhasil mengamankan 48 sepeda motor dan 17 mobil milik muda-mudi Kota Malang.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto menjelaskan bahwa penggerebekan itu dilakukan lantaran adanya laporan masyarakat melalui aplikasi Jogo Malang milik Polresta Malang Kota atas maraknya balap liar di Kota Malang.
"Penanganan dilakukan atas adanya pengaduan masyarakat melalui aplikasi Jogo Malang terkait maraknya balapan liar knalpot brong dan trek trekan,'' katanya, Senin (4/10/2021)
Kasat Lantas Polresta Malang Kota, AKP Yoppi Anggi Khrisna menambahkan, dalam penggerebekan itu pihaknya melakukan penutupan jalur jalur yang diketahui terdapat aksi balap liar. Sehingga para pelaku bisa diamankan dengan mudah.
Sepeda motor dengan knalpot salah satu sasaran dalam penggrebakan balap liar. istimewa
"Karena memang banyak laporan dari masyarakat terutama yang menggunakan knalpot brong yang sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat Malang kota juga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dalam penggerebekan tersebut tak hanya mengamankan pelaku pebalap liar, namun juga penonton balap liar. Adapun para pelaku aksi balap liar tersebut diketahui rata rata berusia 25 hingga 30 tahun.
"Kemudian kita laksanakan penindakan tilang terhadap para pemilik kendaraan itu dengan menggunakan Pasal 285 ayat 1, Pasal 285 dan Pasal 287. Saat ini kendaraan masih kita tahan untuk proses penindakan tilang," jelasnya.
Dia menambahkan, para pelaku aksi balap liar tersebut dipastikan bukan dari pembalap profesional. Dikatakan, mereka berasal dari komunitas komunitas pemuda saja.
"Sepertinya ini memang hanya komunitas biasa. Kalau balap beneran itu di sirkuit. kebetulan hari Minggu ada balapan di Surabaya seharusnya kalau profesional dia ikut," tutupnya.