Gubernur Jatim: Masker Harus Ganti 4 Jam Sekali

Konten Media Partner
19 September 2020 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Provinsi Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat bagi-bagi masker kepada warga Kota Malang, pada Sabtu (19/9/2020). Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Provinsi Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat bagi-bagi masker kepada warga Kota Malang, pada Sabtu (19/9/2020). Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Selain meninjau lokasi lahan RS Lapangan Darurat di Malang, Gubernur Provinsi Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, melakukan sosialisasi memakai masker. Uniknya, hal ini dilakukannya sambil gowes alias bersepeda keliling Kota Malang, pada Sabtu (19/9/2020).
ADVERTISEMENT
Ditemani Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang dan Wali Kota Malang, mereka membagikan ribuan masker ke masyarakat di sepanjang Jalan Ijen hingga Lapangan Rampal.
Khofifah mengatakan, edukasi dan sosialisasi masih perlu digencarkan meski sudah diberlakukan Operasi Yustisi.
Gubernur Provinsi Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat bagi-bagi masker kepada warga Kota Malang, pada Sabtu (19/9/2020). Foto: Ulul Azmy
''Masih harus diedukasi, disosialisasikan. Apalagi saat ini perkembangannya beberapa jenis masker tertentu masih tidak cukup melindungi. Ini kita bagikan lagi biar diapakai stok, karena aturan medis terbaru, masker harus ganti tiap 4 jam sekali,'' terang Khofifah
Dia menegaskan, penggunaan masker yang baik memang harus sesuai kaidah kesehatan yang benar. Mulai dari jenis masker, batas penggunaan, hingga pemasangan masker sesuai prosedur.
Menurutnya, masker merupakan garda depan pelindung dari sebaran virus Sars-Cov-2.
''Kalau dulu cukup menggunakan masker, sekarang pakai masker yang paling secure. Masker yang benar harus nutup hidup, jangan dipasang di dagu. Pakai masker yang benar-benar bisa melindungi diri dan orang di sekitar kita," imbaunya.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, Khofifah menekankan peran kepala daerah dalam sosialiasi masker di wilayahnya, demi menekan laju penyebaran COVID-19 di Jatim bisa turun hingga 0,5 persen. Perlu diketahui, peran ini butuh komitmen dan kerjasama yang solid.
"Dengan kedisiplinan ini, harapannya bisa menekan angka penyebaran hingga 0,5 persen atau kalau bisa sampai 50 persen,'' harapnya.
Sebagai informasi, angka kasus terkonfirmasi positif COVID-18 di Jawa Timur hingga Sabtu (19/9/2020) sudah mencapai angka 39.993 jiwa. Dengan rincian sebanyak 32.393 orang sembuh, 2.922 orang meninggal dunia, dan 4.678 orang sedang dalam perawatan.