Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Setinggi 500 Meter, Status Siaga

Konten Media Partner
24 November 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkap layar Gunung Semeru menyemburkan awan panas pada Kamis (24/11/2022). Foto/Tangkap Layar
zoom-in-whitePerbesar
Tangkap layar Gunung Semeru menyemburkan awan panas pada Kamis (24/11/2022). Foto/Tangkap Layar
ADVERTISEMENT
MALANG – Gunung Semeru menyemburkan Awan Panas Guguran (APG) setinggi 500 meter di atas puncak pada Kamis (24/11/2022). Abu berwarna kelabu itu mengarah ke utara.
ADVERTISEMENT
Aktivitas vulkanik itu terekam pada pukul 05.40 WIB. Kini, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih berstatus siaga.
Dari data PVMBG menunjukkan bahwa kolom abu yang teramati sekitar kurang lebih 500 meter di atas puncak itu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 109 detik.
Dr. Ir. Hendra Gunawan, kepala PVMBG, menuturkan saat ini aktivitas vulkanik di sana tergolong siaga. Menurutnya, sebagai antisipasi, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sepadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
ADVERTISEMENT
Diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG) terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil anak sungai dari Besuk Kobokan.
"Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru berstatus Siaga," terang Hendra dihubungi.
Terpisah, Manajer Pusdalops BPBD Jatim, Dino Andalananto, menambahkan meski terjadi aktivitas vulkanik, tidak ada dampak signifikan terjadi. Hingga sejauh ini, pihaknya juga terus melakukan pengawasan.
"Sampai saat ini pengawasan masih belum ada dampak signifikan. Hembusan asap secara visual tidak teramati karena tertutup kabut dan mendung," kata Dino.
Dalam aktivitas vulkanik tadi pagi juga disertai letusan 15 kali dengan amplitudo 18-22 mm dan durasi 90-110 detik. Tertangkap juga getaran banjir atau lahar hujan terekam 1 kali dengan amplitudo 33 mm, durasi 2412 detik.
ADVERTISEMENT