Guru Besar UB Lakukan Manipulasi Lingkungan untuk Bit Merah

Konten Media Partner
29 Agustus 2020 9:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ariffin. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Ariffin. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG – Tanaman memiliki keterikatan dengan lingkungan di sekitarnya. Hal inilah yang memungkinkan proses manipulasi lingkungan dapat terjadi. Sebagaimana yang dilakukan oleh Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Bidang Agroklimatologi, Prof Dr Ir Ariffin MS.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitiannya saat ini, Ariffin tengah fokus meneliti bagaimana mengubah atau mempengaruhi kondisi iklim yang ada di sekitar tanaman. Guna memberikan pertumbuhan yang baik pada tanaman tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Agro Techno Park (ATP) UB yang terletak di dua lokasi yaitu di ATP Cangar, Kota Batu yang berada di ketinggian 1700 mdpl dan ATP Jatikerto, Kec Kromengan yang berada di ketinggian 400 mdpl.
Bit Merah. Foto: Istimewa
Penelitian ini diimplementasikan dengan memindahkan tanaman yang tumbuh baik di dataran tinggi lalu dikembangkan di dataran rendah.
Dalam penelitiannya yang sudah memasuki tahun kedua ini, dia menggunakan tanaman bit merah yang merupakan jenis tanaman umbi. “Bit merah memiliki banyak khasiatnya untuk kesehatan dan tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan permasalahannya, lahan yang dapat dipakai untuk mengembangkan bit merah terbatas karena adanya persaingan dengan tanaman sayuran dan buah.
"Sehingga dicarilah alternatif bagaimana supaya proses pengembangannya juga bisa digeser di dataran rendah. Lingkungannya inilah yang kita manipulasi,” jelas Ketua Senat UB ini.
Ariffin juga menjelaskan, proses manipulasi lingkungan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman. Sejumlah faktor ini dapat berasal dari lingkungan biotik berupa organisme hidup lainnya dan lingkungan abiotik seperti suhu, kelembapan udara, air, dan angin.
“Jadi tergantung pada apa yang diperlukan oleh tanaman. Bit merah ini tumbuh baik di kisaran suhu 22-26 °C di daerah dataran tinggi. Sedangkan di Jatikerto suhunya dapat mencapai 27-30 °C," terang Pakar Pertanian ini.
ADVERTISEMENT
Proses manipulasi inilah yang dia lakukan untuk memberikan suhu udara tanah yang rendah dan kelembapan udara tinggi untuk bit merah, supaya bisa tumbuh dan berkembang baik di dataran rendah.
Dia menjelaskan, ada 3 unsur utama yang mempengaruhi produktivitas dari tanaman bit merah, yaitu suhu tanah, kelembapan tanah, dan suhu udara. Ketiga unsur inilah yang menjadi obyek manipulasi lingkungan di sekitar bit merah.
“Kita lakukan cara bagaimana supaya tiga unsur berpengaruh ini bisa kita atur. Salah satunya dapat dilakukan dengan tumpang sari yaitu menggunakan tanaman lain untuk menurunkan suhu di permukaan tanah, seperti menggunakan jagung,” contohnya.
Secara umum, Ariffin mengungkapkan, proses manipulasi lingkungan ini dapat membantu petani untuk meningkatkan produksi dan mendapatkan hasil produksi yang berkualitas. Sebab, tidak hanya tanaman umbi-umbian saja yang bisa dilakukan manipulasi tapi juga lainnya, seperti brokoli.
ADVERTISEMENT
“Selama kita bisa menciptakan lingkungan yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh suatu tanaman maka tanaman itu juga bisa tumbuh berkembang baik dan memberikan hasil produksi yang baik pula. Meskipun dipindahkan lokasi penanamannya,” pungkasnya.(ads)
Reporter: Andita Eka