Guru Seni SMKN 1 Turen Terima Penghargaan dari Kemendikbud

Konten Media Partner
21 Maret 2022 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apriliani Iswati SPd (paling kanan) bersama perwakilan siswa saat menerima penghargaan. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Apriliani Iswati SPd (paling kanan) bersama perwakilan siswa saat menerima penghargaan. Foto: dok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Guru SMKN 1 Turen, Apriliani Iswati SPd menerima penghargaan dari Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemendikbud.
ADVERTISEMENT
Apriliani menerima penghargaan usai lima siswa yang dibimbingnya berhasil menyabet juara favorit dalam dua ajang sekaligus pada bidang kategori seni tari yakni Kamp Kreatif SMK Indonesia (KKSI) 2021 dan Sayembara Kompetensi Siswa SMK Indonesia (SaKSSI) 2021.
Menurutnya, selain untuk siswa, penghargaan juga diberikan untuk guru yang telah berkontribusi atas karya. Mulai dari konsep tari, koreografi tari, hingga penyajian tari dalam bentuk video.
Apriliani selaku guru pembimbing lomba tari bersama siswa bimbingannya. Foto: dok
"Kesan pertama, alhamdulillah senang karena bisa mengantarkan siswa ini untuk mengembangkan kegiatan ekstra, sehingga meskipun di masa pandemi COVID-19, namun masih bisa berkarya," ujarnya, pada Sabtu (18/3/2022).
Bersama timnya, Apriliani tak menyangka dapat menghasilkan karya yang maksimal. Padahal, proses persiapan yang dilalui terbilang singkat. Ia hanya menanamkan pada siswanya, bahwa bagaimanapun nanti tidak boleh setengah-setengah dalam berkarya.
ADVERTISEMENT
"Ini juga hasil kerja sama siswa dan pelatih untuk berkomitmen menyelesaikan karya ini dan ya alhamdulillah mereka (siswa) bisa menyelesaikan (karyanya) meskipun banyak kekurangan sana sini," jelasnya.
Terlebih, untuk menang setiap tim harus memiliki strategi khusus. Jika tidak, akan percuma, mengingat saingannya dari seluruh Indonesia.
"Juara apa yang kita incar harus mengaca pada kualitas yang akan disajikan. Misalnya kita mengincar juara tapi anak-anak tidak mampu maka terkesan memaksakan. Jika siswa tidak mampu di salah satu sisi, maka kita harus mengunggulkan sisi lain supaya untuk mencapai target yang diinginkan," bebernya.
Terlebih, kriteria lomba pertunjukan tari dan seni tidak sama dengan lomba di bidang lainnya. Aspek penilaiannya justru lebih rumit karena melibatkan olah rasa.
ADVERTISEMENT
Alumni Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang (UM) ini menambahkan bahwa sejauh ini, dirinya telah beberapa kali menjadi pembimbing lomba untuk kategori seni tari. Di antaranya berhasil mengantarkan siswanya untuk meraih Juara 2 dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Juara 1 untuk lomba ekspresi tari virtual oleh Universitas Raden Rahmat.(ads)