Halte Bentuk Buah dan Sayur di Kota Batu Kian Kusam

Konten Media Partner
24 Juni 2022 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terkini halte ikonik Kota Batu di sejumlah titik yang dipenuhi coretan dan sudah kusam. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini halte ikonik Kota Batu di sejumlah titik yang dipenuhi coretan dan sudah kusam. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
BATU - Bagi yang sering berkunjung ke Kota Batu pasti tidak asing dengan bangunan halte unik berbentuk buah dan sayur di trotoar jalan. Halte itu dibangun sekira pada tahun 2014 silam, pada masa kepemimpinan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.
ADVERTISEMENT
Tadinya, halte ini dibangun sebagai fasilitas warga sekaligus menonjolkan ciri khas Kota Batu yang mandiri dan berdaya dari sektor pertanian. Namun kini, halte-halte itu tampak kumuh dan tak terawat. Kotor dan banyak coret-coretan vandalisme.
Pemandangan tak menyedapkan ini bisa dijumpai hampir di setiap bangunan halte yang ada. Mulai di Jalan Ir Soekarno, Jalan Gajahmada, Jalan Panglima Sudirman hingga, di Jalan Brantas Kota Batu. Bentuk halte di tiap titik berbeda-beda. Ada yang berbentuk apel, stroberi, wortel, semangka, jeruk, hingga melon.
Kondisi terkini halte ikonik Kota Batu di sejumlah titik yang dipenuhi coretan dan sudah kusam. Foto: Ulul Azmy
Halte ini bahkan sudah tidak lagi difungsikan oleh warga seiring meredupnya minat pada transportasi umum. Parahnya, mangkraknya halte ikonik ini sebenarnya sudah terjadi berlarut-larut sejak 2017 silam, seolah dibiarkan tak terawat.
ADVERTISEMENT
''Kondisinya begitu jadi males buat di situ. Kalau saya liat ya seringnya cuman dibuat orang neduh waktu hujan. Itu sudah lama kayak gitu, kesannya sama Pemkot emang gak diperhatikan,'' ucap Gito, warga Kota Batu.
Gito menambahkan bahwa halte ikonik itu juga sudah jarang difungsikan warga untuk menunggu angkutan umum. Ia membandingkan dengan kondisi waktu 3-4 tahun lalu yang masih bagus.
''Kalau sekarang sudah kayak gitu, gelap juga. Mungkin orang-orang juga takut. Apalagi angkotkan sudah jarang ada kalau malam,'' bebernya.
Meski begitu, sambung dia, harusnya halte-halte unik ini bisa tetap diperhatikan sehingga nantinya bisa dimanfaatkan lagi. Apalagi, sekarang pandemi COVID-19 sudah mereda sehingga angkot bisa kembali beroperasi.
''Saya kira masih bisa dimanfaatkan. Anak-anak sekolahkan juga sudah masuk dan halte itu bisa dimanfaatkan buat ngetem. Buat selfie-selfie wisatawan juga panteslah. Jadi ya makanya harus dirawat,'' harapnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso akan membongkar dan memindah bangunan halte itu ke lokasi-lokasi yang strategis dan tidak lagi berfungsi sebagai halte.
Punjul sendiri tidak menampik jika keberadaan halte ini sudah jarang difungsikan lagi oleh masyarakat. Apalagi di zaman sekarang, di mana masyarakat sudah beralih ke transportasi modern.
''Rencana nanti akan dipindah saja, ke taman-taman kota, taman desa, atau kelurahan. Bukan lagi jadi halte,'' kata Punjul, pada Jumat (24/6/2022).
Namun, Punjul belum bisa memastikan rencana pemindahan itu akan direalisasikan kapan. Nanti akan diusulkan di anggaran dan bekerjasama dengan pemerintah desa dan pihak rekanan lain.
''Nanti soal rencana itu akan kita koordinasikan lagi dengan banyak pihak dan dinas terkait. Ada banyak tahapan nanti, termasuk agar nanti ketika dipindah tidak ada lagi kejadian sampai mangkrak tak terawat,'' pungkasnya.
ADVERTISEMENT