Hari Ini, Sanusi Kembali Jabat Bupati Malang

Konten Media Partner
6 Desember 2020 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sanusi (kanan). Foto: Humas Pemkab Malang
zoom-in-whitePerbesar
Sanusi (kanan). Foto: Humas Pemkab Malang
ADVERTISEMENT
MALANG - Usai cuti selama 2 bulan untuk melaksanakan kampanye Pilkada Kabupaten Malang 2020, Bupati Malang ke-22, Muhammad Sanusi, kembali berdinas seperti biasanya, per hari ini, Minggu (6/12/2020).
ADVERTISEMENT
Kembalinya Sanusi sebagai Bupati Malang ditandai dengan prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Pjs Bupati Malang, Sjaichul Ghulam, kepada Muhammad Sanusi.
Sertijab tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, pada Sabtu malam (5/12/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan rasa terima kasih kepada para Pjs Bupati yang sudah bekerja dengan baik. "Terima kasih saya sampaikan kepada para penjabat sementara dari 6 Kabupaten dan Kota," ungkapnya.
"Insya Allah seluruh penjabat sementara telah mengawal proses sebagai pejabat sementara dengan baik. Mudah-mudahan ini dicatat sebagai proses mediasi perjalanan demokrasi di Jawa Timur ini juga dengan baik," sambungnya.
Keenam daerah yang juga ikut melaksanakan Sertijab diantara Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, dan Kota Pasuruan.
ADVERTISEMENT
Khofifah juga memberikan pesan pada para Bupati yang kembali mendapatkan mandat, agar menjaga Pilkada tetap kondusif. "Pesan saya ada 12 item KPU Pusat yang terus-menerus disampaikan kita semua. Intinya semua penyelenggaraan taat kepada protokol kesehatan dan taat aturan, jangan sampai ada kluster Pilkada," tegas Mantan Menteri Sosial ini.
"Kita harus bisa menjamin pilkada dapat berjalan dengan damai dan kondusif," imbuhnya.
Terakhir, Kader Partai Demokrat ini mengingatkan para Bupati, untuk terus melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak takut ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Kekhawatiran masyarakat yang datang ke TPS nantinya akan tertular, maka harus diedukasi dan pelaksanaannya mengutamakan protokol kesehatan ketat," pungkasnya.