Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sandi 44,5 Persen, Ladub 35,4 Persen, dan HC-GH 11 Persen
ADVERTISEMENT
MALANG - Dua hari menjelang Pilkada Kabupaten Malang, Lembaga Survei Charta Politika merilis hasil survei preferensi masyarakat Kabupaten Malang terhadap Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang.
ADVERTISEMENT
Dalam hasil surveinya, Charta Politika menyebutkan, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut satu, Muhammad Sanusi dan Didik Gatot Subroto (Sandi) dan Paslon nomor urut dua, Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono (Ladub), memiliki perolehan tingkat kepopuleran yang hampir sama, yakni di atas 80 persen. Sementara Paslon nomor urut tiga, Heri Cahyono dan Gunadi Handoko (HC-GH) mendapatkan 60 persen saja.
Namun, dari sisi elektabilitas, Paslon Sandi masih unggul dari 2 Paslon lainnya. Sandi memperoleh elektabilitas sebesar 44,5 persen, Ladub mendapatkan elektabilitas 35,4 persen, dan HC-GH hanya memperoleh 11 persen. Sementara 9,1 persen responden memilih untuk tidak menjawab.
Lalu tingkat awareness publik terhadap Pilkada 09 Desember 2020 mendatang, sudah tergolong merata di Kabupaten Malang yaitu sebesar 92,5 persen. Dan tingkat antusiasme untuk ikut serta dalam Pilkada juga tergolong tinggi yaitu 86,8 persen.
Untuk tingkat kemantapan masyarakat Kabupaten Malang dalam memilih adalah sebesar 64,9 persen. Sementara 26,1 persen masih mungkin untuk berubah, dan 9 persen lainnya masih belum menjawab.
ADVERTISEMENT
Survei ini sendiri dilaksanakan pada 11-15 November 2020 dengan 800 responden tersebar di seluruh Kabupaten Malang. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menanggapi hal tersebut, Tim Pemenangan Sandi, Abdul Holik, mengaku tidak ingin jumawa dengan hasil tersebut. "Patokan kami tetap pada hasil penghitungan suara nanti di KPU. Kalaupun hasil survei Sandi unggul, akan kami jadikan pelecut agar tim terus solid bekerja hingga tahapan Pilkada selesai," ujarnya.
Sementara Juru Bicara Tim Pemenangan Labub, M Anas Muttaqin, mengaku tidak terpengaruh. "Ya gak apa-apa sih kalau memang ada survei yang keluar. Tinggal kita lihat saja tujuannya apa. Kami juga punya survei tersendiri kok," ucapnya, pada Senin (07/12/2020).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Malang Jejeg, Dodik Hardianto, menuturkan jika survei tersebut bukan jadi tolak ukur kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Malang.
"Hasil survei saat ini belum bisa dijadikan satu-satunya tolak ukur utama dalam menentukan sebuah elektabilitas, masih banyak algoritma dan indikator yang perlu dikritisi bersama," ucapnya.
"Dan juga elektabilitas juga belum tentu mudah untuk dikonversi para pemilih untuk mencoblos. Dengan dukungan deras dari elemen masyarakat Kabupaten Malang mulai dari para petani, pedagang pasar, guru honorer, nelayan dan lain sebagainya, membuat kami yakin Malang Jejeg akan memenangkan kontestasi Pilkada Kabupaten Malang. Dan arti menang menurut kami adalah memenangkan suara rakyat Kabupaten Malang," pungkasnya.
Live Update