Konten Media Partner

Hotel-hotel di Kota Malang Bakal Tonjolkan Kebudayaan Lokal

8 April 2021 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dispendikbud Kota Malang, Suwarjana. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dispendikbud Kota Malang, Suwarjana. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kota Malang bakal gencar membangun dan mengenalkan karakter budaya Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Terbaru, hotel-hotel yang ada di Kota Malang akan diwajibkan menampilkan kebudayaan khas lokal, baik dari segi perwajahan atau ornamen, hingga event kesenian.
Hal itu disampaikan Kepala Dispendikbud Kota Malang, Suwarjana SE, saat kegiatan Ruwat Nagari Kota Malang 2021, di Gedung Kesenian Gajayana, pada Rabu (7/4/2021).
ads
Kata dia, program Hotel Berbudaya ini, akan dilaksanakan dalam rangka memperkuat ketahanan budaya lokal Kota Malang. Dispendikbud Kota Malang akan menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang.
“Langkah ini sebagai upaya memperkuat dan mengembangkan program pengenalan budaya lokal Kota Malang,” katanya.
Program ini diharapkan dapat terlaksana tahun 2021. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, kata dia, berharap semua tanah wisata dapat dioptimalkan untuk pengenalan budaya. Terlebih, hotel menjadi tempat menginap bagi wisatawan. Maka dari itu, pihaknya akan mewajibkan pengelola hotel menampilkan unsur-unsur budaya khas Kota Malang.
ads
“Kami menggandeng PHRI, nantinya akan mewajibkan hotel-hotel di Kota Malang untuk menampilkan kesenian dari anak-anak di Kota Malang, bisa dari anak didik kami di SD, atau sanggar-sanggar budaya di Kota Malang,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Suwarjana menuturkan, langkah ini diambil sebagai upaya menggeliatkan kembali perekonomian pelaku seni budaya di Kota Malang.
Saat ini, pihaknya juga akan memperkuat program studi banding pengenalan budaya lokal, melalui tamu-tamu yang datang ke hotel di Kota Malang.
“Kami berharap, teman-teman seniman dan budayawan saat pandemi seperti ini, tidak patah arang, pasti ada jalan. Ini kami rangkul PHRI untuk mengenalkan budaya lokal, agar teman-teman kesenian dan kebudayaan bisa lebih bergeliat lagi,” pungkasnya.(ads)