Hujan Deras, Plengsengan di Muharto Malang Ambrol

Konten Media Partner
30 November 2020 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Disertai Longsor Hingga Makan Jalan Warga

Plengsengan selebar 32 meter dan tinggi 5 meter di RT 03 RW 09, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, ambrol pada Minggu malam (29/11/2020). Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Plengsengan selebar 32 meter dan tinggi 5 meter di RT 03 RW 09, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, ambrol pada Minggu malam (29/11/2020). Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Tingginya intensitas curah hujan kembali membuat plengsengan sungai di Kota Malang ambrol. Kali ini, plengsengan ambrol terjadi di RT 03 RW 09, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, pada Minggu malam (29/11/2020).
ADVERTISEMENT
Luasan plengsengan yang ambrol memiliki dimensi sekitar lebar 32 meter dengan tinggi 5 meter. Tak hanya ambrol, juga disertai tanah longsor hingga memakan badan jalan yang digunakan untuk akses warga. Lebar longsoran terjadi sekitar 3 meter.
Warga sekitar, Agustinus Purwanto (28), menuturkan kejadian ini diketahui terjadi pada sekitar pukul 21.30 WIB, pada Minggu malam (29/11/2020).
Saat itu, kata dia, kondisi sudah gerimis usai hujan deras cukup lama. "Saat kejadian, air sungai saya lihat memang mengalami luapan, hanya saja tidak terlalu tinggi,'' tuturnya.
Dia menambahkan, kondisi plengsengan yang terletak di depan rumahnya persis itu, juga sudah terlihat retak sejak sekitar setahun lalu.
Hingga saat ini, kata dia, tampak tidak ada perbaikan dari instansi terkait. "Hanya dikasih bantuan-bantuan terpal gitu aja. Kejadian ini pun sudah ketiga kalinya. Retaknya kan kayaknya jadi merembet kesebelahnya (melebar),'' bebernya.
ADVERTISEMENT
Sebagai warga yang tinggal di bantaran sungai, dia pun merasa khawatir jika ada kejadian susulan. Mengingat di belakang rumahnya, juga terdapat plengsengan lain.
"Harapannya agar bisa segera diperbaiki agar tidak kejadian lagi. Jangan sampai ada korban. Tadi BPBD sudah datang dan rencana mau dipondasi,'' katanya.
Terpisah, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto, menduga bahwa ambrolnya plengsengan ini memang disebabkan tingkat intensitas curah hujan yang tinggi. Peningkatan debit sungai air brantas sebesar 20- 40 persen, mengakibatkan air sungai meluap dan mengggerus plengsengan.
Diperkirakan, lanjut dia, longsor sudah terjadi ke empat kalinya, sehingga gerusan semakin melebar dan mengikis jalan warga.
"Kami sudah lakukan penelusuran, dan kami akan melakukan assesment dulu untuk kebutuhan (perbaikan plengsengan). Terpenting, jangan sampai terjadi erosi lagi," terangnya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, pihak BPBD selama ini juga sudah melakukan antisipasi untuk mengurangi erosi, namun untuk sementara hanya sebatas ditutup terpal.
''Untuk sementara, penanganannya seperti itu agar tidak erosi lebih luas. Kami mengimbau, karena intensitas hidreologi meningkat, warga yang tinggal di sekitar hilir sungai, supaya berhati- hati,'' tutupnya.