Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ibu di Malang Penyekap Anak Selama 20 Tahun: Terdoktrin Spiritual
3 Januari 2020 15:40 WIB
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID – Penyekapan terhadap 4 orang anak yang dilakukan oleh seorang ibu di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang ternyata dilatari oleh pengaruh dari seorang guru spiritual. Bahkan, karena mempercayai hal itu, Artimunah (61) tersebut melakukannya selama kurang lebih 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah.
“Infonya ibunya didatangi seorang guru spiritual, dan anak-anaknya didoktrin untuk tidak keluar rumah, dan manut (menurut, red),” terang Ainun.
Untuk diketahui, keempat korban tersebut antara lain adalah anak pertama Asminiwati (44), anak ke-2 Titin Yuliarsih (41), anak ke-3 Virnawati (39), dan anak ke-4 Anis Mufidah (35).
Ainun menyatakan bahwa hal tersebut akhirnya diketahui pada Jumat (3/1) pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB lantaran putrinya yang paling kecil sempat keluar rumah yang akhirnya membuat warga tahu kejadian di rumah Artimunah.
“Anak yang paling kecil (Anis Mufidah, red) sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga. Akhirnya tetangga melaporkan ke desa, kemudian lanjut lapor ke Kapolsek,” terang Ainun.
ADVERTISEMENT
Ainun menyatakan bahwa besar kemungkinan empat anak Artimunah mengalami gangguan kejiwaan setelah disekap dalam kamar selama 20 tahun itu.
“Betul, anak yang nomor satu dan empat masih bisa diajak komunikasi. Sedangkan nomor dua dan tiga yang agak parah,” terangnya.
Sebenarnya, empat orang putri Artimunah ini sendiri sudah berusia dewasa, namun karena selama 20 tahun disekap dalam kamar, kondisi piskologisnya berbeda dengan orang dewasa. Bahkan, selain ibu korban atau pelaku ini, pihak kepolisian juga membawa empat korban tersebut ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan medis.
“Sekarang ibu dan korban penyekapan dibawa ke RSJ Lawang (RSJ Dr. Radjiman Wediodinigrat, red) guna ditangani oleh pihak medis,” tutup Ainun.
Sementara itu, ketika tugumalang.id mencoba untuk bertanya pada setidaknya lima orang tetangga Artimunah, semuanya enggan memberikan keterangan.
ADVERTISEMENT
“Sama pak kapolsek sudah diberitahu agar tidak bicara ke siapapun,” terang seorang warga yang tidak mau disebut namanya tersebut menghindar.
Reporter: Rizal Adhi Pratama