Ikom UB Berikan Tips Berpikir Cerdas Hadapi New Normal

Konten Media Partner
14 Agustus 2020 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar Ikom UB. Foto: dok.
zoom-in-whitePerbesar
Webinar Ikom UB. Foto: dok.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Di tengah pandemi COVID-19 yang sedang terjadi, salah satu hal yang juga tersebar secara masif adalah informasi. Dari informasi penting sampai informasi yang bersifat hoaks, menyebar melalui berbagai media. Mulai media sosial, media pesan pribadi, serta grup.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pelajar merupakan salah satu segmentasi yang cukup rentan akan pesan hoaks yang beredar.
Tema akan normal baru menjadi sorotan terutama saat mereka juga harus dihadapkan dengan sekolah dan belajar dari rumah yang menuntut intensitas pelajar dengan gawai semakin sering.
ads.
Melihat keresahan tersebut, Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (Ikom UB) bersama Earth Hour Malang menyelenggarakan webinar bertajuk Cara Cerdas Menghadapi New Normal. Menghadirkan siswa SMPN 4 Malang sebagai peserta.
Secara garis besar, webinar ini bertujuan untuk mencegah para pelajar terseret arus hoaks. Para pelajar diberikan beberapa anjuran untuk melakukan kegiatan yang lebih positif dan menghemat energi.
Pada sesi 1, para dosen Ikom UB yang terdiri dari Wayan Weda Asmara Dewi SIKom MIKom, Nufian Susanti Febriani SIKom MIKom, dan Fitria Avicenna SIKom MSc, memberikan tips cara menghindari berita hoax tentang COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Jangan terburu-buru untuk sharing. Cek terlebih dahulu informasi yang didapat. Apakah informasi atau berita tersebut juga dimuat oleh portal berita lain atau media lainnya seperti facebook, instagram, ataupun twitter," imbau Wayan.
Selain itu, dia menambahkan, juga harus kritis dalam memilah informasi atau berita yang didapat, dengan cara:
a. Cocokkan judul berita dengan konten atau isi berita itu sendiri. Apakah judul yang digunakan sesuai dengan isi berita tersebut atau tidak.
b. Cek alamat website atau sumber berita. Apakah berita tersebut dimuat oleh portal berita lainnya. Pastikan mendapat informasi atau berita tentang COVID-19 dari website resmi, seperti Kominfo.
c. Cari tahu fakta yang terjadi. Apakah informasi atau berita tersebut sesuai dengan fakta yang terjadi. Jika dalam berita tersebut terdapat gambar atau video, maka pastikan apakah gambar atau video tersebut sesuai dengan fakta yang terjadi atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Jika mengetahui atau melihat berita hoax dalam sosial media, maka lakukanlah report. Sehingga, informasi atau berita hoax tersebut tidak tersebar luas," ajaknya.
Selain itu, tambahnya, juga dapat melaporkan berita hoaks ke website Kominfo pada email: [email protected] atau pada website Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Hoax yaitu: turnbackhoax.id
Tak hanya disitu, webinar sesi 1 ini juga memberikan tips cara memilah berita online. Yakni dengan memastikan portal berita tersebut memiliki kredibilitas yang baik.
"Pastikan judul berita dengan isi atau konten sesuai. Karena kebanyakan judul berita memang dibuat untuk mempersuasi pembaca untuk melihat berita tersebut. Jangan menyimpulkan berita hanya dari judulnya saja melainkan harus melihat kesesuaian judul berita dan isi berita dengan fakta yang terjadi," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sesi 2 webinar diisi oleh Earth Hour Malang. Membahas perilaku peduli lingkungan di era new normal. Terutama soal pemakaian masker.
"Tanpa kita sadari, jika kita menggunakan masker yang tidak ramah lingkungan akan menimbulkan permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan masker yang ramah lingkungan, yaitu dari bahan kain yang tidak hanya sekali pakai," ajak Koordinator Kota Earth Hour Malang, Carolinne Cynthia.
Selain itu, Carolinne mengajak untuk mengisi kegiatan baik pada era new normal ini.
"Contohnya adalah kegiatan menanam. Karena dengan menanam kita bisa melakukan kegiatan yang mungkin sebelumnya belum pernah dilakukan. Selain itu kegiatan menenanam juga akan menjaga lingkungan agar tetap lestari karena dapat menghasilkan udara yang segar," terangnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengajak untuk menjadi konsumen yang bijak di era new normal ini. Dengan cara menghemat energi, menghemat listrik, mengelola sampah, dan menjaga agar tidak terjadi polusi udara.
"Selain itu, kita perlu untuk menjaga kesehatan. Gunakanlah handsanitizer yang ramah lingkungan, Gunakanlah masker dari bahan kain. Karena kita harus memikirkan limbah dari hasil konsumsi kita tersebut agar tidak mencemari lingkungan," pungkasnya.(ads)