Konten Media Partner

Indra Cahya Raih Juara 1 Porsenasma PGRI di Tengah Kesibukan Belajar dan Bekerja

11 Juni 2022 10:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indra Cahya Putri (tengah), mahasiswa Unikama yang meraih juara 1 cabor Karate di ajang Porsenasma IV Tahun 2022. Foto: dok Unikama
zoom-in-whitePerbesar
Indra Cahya Putri (tengah), mahasiswa Unikama yang meraih juara 1 cabor Karate di ajang Porsenasma IV Tahun 2022. Foto: dok Unikama
ADVERTISEMENT
KEDIRI - Usai meraih juara Kelas 1 Kumite Perorangan Senior -68 Putri di ajang Porsenasma Disporapar Kota Malang, Indra Cahya Putri (22) kembali mendulang prestasi di Porsenasma IV yang diikuti oleh 34 perguruan tinggi PGRI se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, meraih juara 1 Karate kategori Kumite +65.
Porsenasma IV Tahun 2022 ini berlangsung di Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri. Sedangkan pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Karate digelar pada 8 dan 9 Juni 2022.
Kepada Tugu Malang ID, Indra Cahya mengaku sangat bangga. Terlebih pencapaian itu ia peroleh di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa dan karyawan. Terlebih, mahasiswa angkatan 2019 ini juga aktif sebagai Putra Putri Kampus Unikama dan Duta Budaya Jawa Timur.
"Tentu saya sangat senang karena ajang ini merupakan event terbesar saya setelah lulus SMA tahun 2018 dan ternyata masih diberi kesempatan untuk mewakili Unikama di Cabor Karate di Porsenasma yang diikuti seluruh kampus di bawah naungan PGRI se-Indonesia," ujarnya, pada Sabtu (11/6/2022).
ADVERTISEMENT
Menurut Indra Cahya, di Kumite +65 itu ia harus menyisihkan kontingen yang berasal dari 7 universitas PGRI. Di antaranya asal Surabaya, Palembang, Bandar Lampung, Kediri, Madiun, hingga Banjarmasin.
Sebab itu, sebelum bertanding ia semakin intens berlatih. Bahkan mengikuti ajang Porsenasma Disporapar Kota Malang yang berlangsung di Gor Ken Arok bulan Mei 2022.
"Untuk persiapan, kemarin ikut event Kadisporapar di bulan sebelumnya (Mei). Di sana saya bisa mengukur kemampuan saya sejauh mana dan pastinya harus meningkatkan lagi dengan latihan rutin," sambungnya.
Tak hanya itu, sebagai seorang karyawan, ia juga harus pintar membagi waktu dan tetap berlaku profesional. Tentu, ada beberapa hal yang harus dikorbankan, salah satunya waktu bermain.
"Kuncinya adalah membagi waktu. Mana waktu untuk kerja sebagai karyawan, untuk kuliah, sebagai mahasiswa, dan latihan sebagai atlet. Meski saya mengorbankan waktu untuk tidak pulang kampung atau bermain, tapi saya berusaha terus memberikan yang terbaik dan tentu bermanfaat bagi saya sendiri," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sebab itu, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua, pemilik tempatnya bekerja, hingga kampus tempatnya menimba ilmu yang terus memberikan berbagai dukungan sehingga bisa terus mengasah skill, berprestasi, dan mengharumkan almamater.
"Saya berharap bisa memberikan yang lebih baik lagi. Saya sangat berterima kasih kepada semua yang berperan penting dan mendukung saya sampai sekarang. Semoga di event selanjutnya saya masih bisa mempertahankan gelar ini dan terus membanggakan nama kampus, tempat kerja, dan orang tua," tukasnya.(ads)