Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Koperasi di Kabupaten Malang mulai menjajaki masa sulit karena terdampak pandemi COVID-19. Kini, tersebar kabar ada 11 koperasi yang sudah terpuruk dan bakal gulung tikar.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Redjeki, membenarkan ada 11 koperasi yang terancam gulung tikar.
"Ya memang, jika mereka tidak RAT (Rapat Anggota Tahunan) selama 2 tahun berturut-turut maka kita akan lakukan pembinaan. Dan itu jika kepengurusannya tidak aktif maka kita bubarkan," tegasnya, saat acara pelatihan anggota koperasi di Hotel Mirabel Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (6/7/2020).
Namun, dia tidak mau mengungkapkan koperasi mana saja yang akan gulung tikar tersebut. "Sebelas koperasi itu tersebar di seluruh Kabupaten Malang," bebernya.
Pantja mengungkapkan, pihaknya sebisa mungkin tidak ingin menutup koperasi-koperasi tersebut. "Kalau bisa kita bina ya kita bisa. Kita perbaiki AD/ART itu ada pendampingannya, karena ada penilaian penyehatan koperasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Data dari Dinas Koperasi saat ini, ada 1.722 koperasi yang aktif di Kabupaten Malang. "Sedangkan yang terdampak COVID-19 tidak sampai 50 koperasi," terangnya.
"Itupun sedang kita data untuk diberikan bantuan sarana dan prasarana yang diperuntukkan bagi anggota koperasi yang punya usaha," sambungnya.
Dia menjelaskan, ada banyak penyebab koperasi bangkrut. Misalnya soal kepengurusan yang tidak sehat.
"Contohnya, pengurus koperasi itu istri mantan kepala desa. Akhirnya kepala desa itu tidak jadi (tidak lagi menjabat). Sehingga uangnya dibawa atau dipinjam. Namun, saat akan ditagih, orang tersebut menghilang atau sulit ditemui," paparnya.
Live Update