Jelang Libur Panjang, Protokol Kesehatan di Stasiun Malang Diperketat

Konten Media Partner
27 Oktober 2020 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang di Stasiun Kota Malang menerapkam jaga jarak saat duduk di bangku tunggu. Foto/Azmy.
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang di Stasiun Kota Malang menerapkam jaga jarak saat duduk di bangku tunggu. Foto/Azmy.
ADVERTISEMENT
MALANG- Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang meninjau kesiapan standar protokol kesehatan di Stasiun Kota Baru, Malang, Selasa (27/10). Ini dilakukan untuk mewaspadai terjadinya penularan dari transmisi lokal di gerbang awal yakni di stasiun jelang liburan pada akhir bulan nanti.
ADVERTISEMENT
Adapun, pihak stasiun juga telah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru untuk para penumpang kereta. Mulai dari fasilitas rapid test thermo gun, pembatasan kuota penumpang dan bangku physical distancing hingga penyediaan face shield gratis untuk para penumpang.
"Persiapan ini dilakukan jelang liburan panjang mulai 28 Oktober - 1 November 2020 mendatang. Kami tinjau langsung penerapan protokol kesehatan seketat apa,'' terang Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Malang, Sony Bachtiar.
Sony menambahkan, penyediaan layanan rapid test di stasiun dinilai sangat tepat untuk mempercepat penanganan jika ditemui penumpang dengan hasil reaktif. Jika ada, tegas dia, maka penumpang itu akan dicegah untuk melanjutkan perjalanan.
"Nanti langsung diarahkan evakuasi ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Dengan tegas dia tidak boleh melanjutkan perjalanan, nanti tiketnya akan diganti 100 persen,'' tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga berharap stasiun untuk benar-benar menerapkan protokol ini. Mulai pembatasan kuota penumpang hingga 70 persen, penerapan seat physical distancing hingga sterilisasi gerbong.
"Setiap penumpang juga diberi face shield. Ini semua (protokol kesehatan) akan terus kita pantau hingga liburan panjang nanti berakhir,'' tandasnya.
Terpisah, Kepala Stasiun Malang, Heru Suprapto mengatakan, prediksi lonjakan penumpang di Stasiun Malang ini nantinya bisa mencapai 1.500 penumpang per hari.
''Animonya juga cukup tinggi, bisa sampai 1.500 penumpang per hari. Saat ini saja, okupansinya saja sudah sampai 70 persen,'' ungkapnya.
Kendati animonya cukup besar, kata dia, pihaknya tidak akan menambah armada tambahan. "Katena memang pembatasan kapasitas, jadi gak perlu kereta tambahan,'' imbuhnnya.
Ditanya soal kesiapan Stasiun Malang untuk memperketat protokol kesehatan? Heru mengaku siap dan berkomitmen penuh memperketat pengawasan terhadap kesehatan penumpang. "Sebelumnya penumpang di-rapid test langsung di stasiun. Jika tidak sehat, ya tidak boleh lanjut,'' tegasnya.
ADVERTISEMENT