Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Jenazah Achmad Yurianto Dikebumikan secara Militer di Kota Batu
22 Mei 2022 13:08 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
BATU - Jenazah Achmad Yurianto , mantan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 RI resmi dikebumikan pada Minggu (22/5/2022) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Almarhum purnawirawan TNI itu dimakamkan secara militer oleh puluhan prajurit Kesdam V Brawijaya di TPU Dadaprejo, Kota Batu , Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Dipimpin Kakesdam V Brawijaya Kol. Ckm dr. Yanuar Fitriadi, upacara pemakaman berjalan lancar dan selesai pada 11.30 WIB. Tampak ratusan pelayat mengiringi pemakaman mendiang. Turut hadir Jubir Satgas COVID-19 saat ini Prof Wiku Adisasmito hingga Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko melepas pemakaman mendiang.
Almarhum Yurianto meninggalkan dua orang anak dan istri di usianya ke-60 tahun. Mendiang diketahui menghembuskan nafas terakhir di RSSA Malang sejak 4 hari yang lalu akibat kanker usus yang dideritanya.
Kepergian almarhum seolah menandai kepergian virus COVID-19 yang kasus aktifnya mulai menurun. Dimana pada 2 tahun lalu, dirinya aktif terlibat dalam ikhtiar bangsa memerangi virus asal Wuhan, China itu. Kepergiannya tentu menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Seperti dikatakan Edy Suhartono (55), adik bungsu dari Yurianto yang memiliki banyak memori bersama sejak kecil. Kepergian kakak ketujuhnya tersebut membuat Edy kehilangan sosok pemimlpin dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Dari semua anak 9 bersaudara, sambungnya, hanya Yurianto yang melanjutkan karir militer meneruskan mendiang bapaknya di Kesdam V Brawijaya pada 1987. Karirnya terus melejit hingga ditunjuk menjadi menjadi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes pada 2014.
Seiring waktu, mendiang juga dipercaya menduduki Direktur Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan hingga Jubir Satgas Penanganan Covid-19.
Terakhir, Yurianto mendapat kepercayaan Presiden, dilantik sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 – 2026.
''Kepemimpinannya di keluarga terasa sekali, apalagi buat adik-adiknya. Orangnya disiplin, tapi juga lucu. Gak pernah kelihatan susah atau ngeluh,'' ujar Edy pada awak media usai pemakaman.
Bahkan saking humorisnya, imbuh Edy, tidak ada yang tahu jika mendiang memiliki riwayat penyakit sejak lama. Hingga pada sekira April 2022 lalu, kanker yang dideritanya mulai mengganas. Sejak itu mendiang sering keluar masuk rumah sakit.
ADVERTISEMENT
''Terakhir itu beliau minta pulang ke istrinya. Katanya mau ketemu ibu. Itu sudah firasat karena ibu sudah meninggal sejak 2014 dimakamkan disini, Kota Batu,'' kisahnya.
Achamd Yurianto, akhirnya dimakamkan di sebelah makam ibunya, RR Mintarti dan bapaknya M. Soead Adimulyo di TPU Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur. Dalam proses pemakaman itu juga dihadiri langsung Prof Wiku Adisasmito, Jubir Satgas COVID-19 RI saat ini.
Wiku menyempatkan datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seniornya. Baginya, Indonesia telah kehilangan sosok yang luar biasa, khususnya dalam perjuangan bangsa melawan pandemi COVID-19.
Sejak awal pandemi merebak, keduanya terlibat aktif dalam penanganan pandemi hingga sekarang di akhir usianya telah terkendali dengan baik.
''Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi Indonesia karena masyarakat Indonesia kehilangan tokoh pejuang yang luar biasa saat pandemi COVID-19 dua tahun lalu,'' ucapnyaurianto Resmi Dikebumikan di Kota Batu
ADVERTISEMENT
Jenazah Achmad Yurianto, mantan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 RI dikebumikan secara militer pada Minggu (22/5/2022) pagi. Foto/Azmy
Keluarga dan handai taulan saat melepas kepergian Achmad Yurianto, mantan Jubir Satgas COVID-19 yang juga purnawirawan TNI di TPU Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022). Foto/Azmy
TUGUMALANG - Jenazah Achmad Yurianto, mantan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 RI resmi dikebumikan pada Minggu (22/5/2022) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Almarhum purnawirawan TNI itu dimakamkan secara militer oleh puluhan prajurit Kesdam V Brawijaya di TPU Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Dipimpin Kakesdam V Brawijaya Kol. Ckm dr. Yanuar Fitriadi, upacara pemakaman berjalan lancar dan selesai pada 11.30 WIB. Tampak ratusan pelayat mengiringi pemakaman mendiang. Turut hadir Jubir Satgas COVID-19 saat ini Prof Wiku Adisasmito hingga Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko melepas pemakaman mendiang.
Almarhum Yurianto meninggalkan dua orang anak dan istri di usianya ke-60 tahun. Mendiang diketahui menghembuskan nafas terakhir di RSSA Malang sejak 4 hari yang lalu akibat kanker usus yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Kepergian almarhum seolah menandai kepergian virus COVID-19 yang kasus aktifnya mulai menurun. Dimana pada 2 tahun lalu, dirinya aktif terlibat dalam ikhtiar bangsa memerangi virus asal Wuhan, China itu. Kepergiannya tentu menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Seperti dikatakan Edy Suhartono (55), adik bungsu dari Yurianto yang memiliki banyak memori bersama sejak kecil. Kepergian kakak ketujuhnya tersebut membuat Edy kehilangan sosok pemimlpin dalam keluarga.
Dari semua anak 9 bersaudara, sambungnya, hanya Yurianto yang melanjutkan karir militer meneruskan mendiang bapaknya di Kesdam V Brawijaya pada 1987. Karirnya terus melejit hingga ditunjuk menjadi menjadi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes pada 2014.
Seiring waktu, mendiang juga dipercaya menduduki Direktur Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan hingga Jubir Satgas Penanganan Covid-19.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Yurianto mendapat kepercayaan Presiden, dilantik sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 – 2026.
''Kepemimpinannya di keluarga terasa sekali, apalagi buat adik-adiknya. Orangnya disiplin, tapi juga lucu. Gak pernah kelihatan susah atau ngeluh,'' ujar Edy pada awak media usai pemakaman.
Bahkan saking humorisnya, imbuh Edy, tidak ada yang tahu jika mendiang memiliki riwayat penyakit sejak lama. Hingga pada sekira April 2022 lalu, kanker yang dideritanya mulai mengganas. Sejak itu mendiang sering keluar masuk rumah sakit.
''Terakhir itu beliau minta pulang ke istrinya. Katanya mau ketemu ibu. Itu sudah firasat karena ibu sudah meninggal sejak 2014 dimakamkan disini, Kota Batu,'' kisahnya.
Achamd Yurianto, akhirnya dimakamkan di sebelah makam ibunya, RR Mintarti dan bapaknya M. Soead Adimulyo di TPU Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur. Dalam proses pemakaman itu juga dihadiri langsung Prof Wiku Adisasmito, Jubir Satgas COVID-19 RI saat ini.
ADVERTISEMENT
Wiku menyempatkan datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seniornya. Baginya, Indonesia telah kehilangan sosok yang luar biasa, khususnya dalam perjuangan bangsa melawan pandemi COVID-19.
Sejak awal pandemi merebak, keduanya terlibat aktif dalam penanganan pandemi hingga sekarang di akhir usianya telah terkendali dengan baik.
''Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi Indonesia karena masyarakat Indonesia kehilangan tokoh pejuang yang luar biasa saat pandemi COVID-19 dua tahun lalu,'' ucapnya.