Jubir, Kunci Sukses Hadapi Masalah

Konten Media Partner
24 Juli 2020 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johan Budi. Foto: dok.
zoom-in-whitePerbesar
Johan Budi. Foto: dok.
ADVERTISEMENT
MALANG - Kata-kata dikeluarkan berupa pesan resmi dari juru bicara sangatlah penting bagi masyarakat. Pada saat terjadi krisis dan penuh dengan ketidakpastian, masyarakat membutuhkan informasi yang dapat dipercaya. Keberhasilan sebuah lembaga dalam menanangi kriris yang menimpanya, bergantung pada tingkat kemampuan dari seorang Juru Bicara yang merupakan sosok yang berada dibalik krisis tersebut. Hingga akhirnya bisa memperbaiki krisis menuju kondisi yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2005 – 2016, Johan Budi Sapto Pribowo, juga memberikan pernyataan yang serupa.
“Sebagai Juru Bicara kita harus paham betul bagaimana kita menilai sebuah informasi yang ada, dan akhirnya bisa memberikan dampak yang positif untuk lembaga kita," terang Johan, dalam Webinar bertajuk Pentingnya Peran Juru Bicara dalam Masa Penanganan Krisis, pada Kamis (23/7/2020).
Webinar UB. Foto: dok.
Webinar ini digagas oleh komunitas mahasiswa strata 1 dan 2 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang bernama PR Chat!. Berkolaborasi dengan UB Experts (Badan Usaha Kepakaran UB).
Johan juga menjelaskan, bahwa seorang Juru Bicara juga harus mampu memberikan saran komunikasi kepada pemimpin lembaga mereka.
ADVERTISEMENT
“Juru Bicara yang seharusnya memberitahu kepada pimpinan besok harus berbicara apa. Seperti contoh saya Juru Bicara KPK, saya yang harus menyarankan kepada pemimpin saya besok beliau harus berbicara seperti apa di depan media,” ujar Johan.
Pakar Komunikasi dan Manajemen Krisis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Maulina Pia Wulandari, menambahkan bahwa seorang juru bicara juga harus bisa mempersiapkan naskah pidato kepada CEO.
"Dalam ranah perguruan tinggi, keberadaan juru bicara juga sangat membantu menjaga dan meningkatkan reputasi perguruan tinggi," terangnya.(*)