Juru Wabah UI: Kita Butuh Inovasi Deteksi Virus yang Lebih Cepat

Konten Media Partner
31 Oktober 2020 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar. Foto: Lizya Kristanti
zoom-in-whitePerbesar
Webinar. Foto: Lizya Kristanti
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Indonesia kerap dianggap gagal dalam mengendalikan pandemi. Namun, hal dibantah oleh Juru Wabah Universitas Indonesia (UI), Dr Pandu Riono MPH PhD, dalam webinar bertajuk Jalan Menuju Pandemi Terkendali di Indonesia, pada Rabu (28/10/2020).
ADVERTISEMENT
"Kita bisa lebih baik. Bukan gagal, kita menuju sukses," ucap Pandu.
Menurut dia, selama ini di seluruh Indonesia, ada keterlambatan testing untuk mendeteksi COVID-19. "Testing yang terlambat sangat merugikan dalam mengendalikan pandemi," bebernya.
Maka, kata dia, Indonesia butuh inovasi yang lebih cepat untuk deteksi virus. Serta, mengatasi jeda tes yang selama ini terlalu panjang atau lama. "Yang paling penting di awal infeksi itu mendeteksi virus," terangnya.
Pandu membeberkan data jumlah tes di Indonesia. Dimana per 1 juta penduduk masih rendah. Di minggu ke-41, sekitar 703 tes per 1 juta penduduk, atau hanya 70,3 persen dari target WHO.
Dia mengimbau, agar menghentikan tes antibodi karena dinilai tidak efektif. Serta, menggantinya dengan tes antigen yang bisa mendeteksi pembawa virus dengan cepat.
ADVERTISEMENT