Konten Media Partner

Kabupaten Malang Punya 56 Klub Sepeda Ontel

20 Juni 2022 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Berolahraga Sekaligus Melestarikan Budaya
Kegiatan bersepeda dan budaya oleh salah satu klub Kosti Kabupaten Malang. Foto: dok Kosti Kabupaten Malang
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan bersepeda dan budaya oleh salah satu klub Kosti Kabupaten Malang. Foto: dok Kosti Kabupaten Malang
MALANG - Jalanan di Kabupaten Malang biasanya dipenuhi masyarakat yang bersepeda santai dengan keluarga atau teman setiap Minggu pagi.
ADVERTISEMENT
Beberapa kelompok terlihat unik dibandingkan yang lain karena menggunakan sepeda tua atau sepeda ontel dengan bendera-bendera di bagian belakang.
Berolahraga dengan sepeda ontel rupanya cukup diminati. Tercatat ada 56 klub sepeda ontel di Kabupaten Malang dengan total anggota sekitar 700 orang.
Rombongan anggota Kosti Kabupaten Malang saat berkumpul di Desa Tangkilsari, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Foto: Aisyah Nawangsari
Klub-klub ini berasal dari berbagai kecamatan seperti Gondanglegi, Kepanjen, Tajinan, Bululawang, Pakisaji, dan kecamatan lainnya. Dua di antaranya adalah Komunitas Onthel Masyarakat Pakisaji (Kompas) dan Sedulur Onther Ketawang (SOK).
Semua klub itu bernaung di bawah Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Kabupaten Malang yang berdiri pada tahun 2012.
Ketua Kosti Kabupaten Malang, Robertus Muji Priyanto mengatakan bahwa komunitas ini berdiri dengan visi "guyub rukun seduluran selawase" atau menjalin persatuan, kerukunan, dan persaudaraan selamanya.
Ketua Kosti Kabupaten Malang, Robertus Muji Priyono. Foto: Aisyah Nawangsari
Di samping itu, komunitas ini juga dibentuk sebagai upaya untuk melestarikan sepeda ontel yang merupakan budaya asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami di sini mempererat tali silaturahmi, menyehatkan badan, serta melestarikan budaya sepeda kuno agar tetap digunakan untuk berolahraga," ujar Robert, sapaan akrabnya.
Sepeda ontel sendiri merupakan moda transportasi yang digunakan oleh para pejuang di masa lampau.
Kegiatan bersepeda peringatan HUT ke-76 RI dari Malang ke Blitar oleh klub Kompas Pakisaji. Foto: dok KOSTI Kabupaten Malang
Robert berharap dengan lestarinya sepeda ontel, masyarakat Indonesia bisa mengenang para pahlawan dan memiliki semangat mereka. "Ini juga untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan. Para pejuang dulu menggunakan sepeda ontel sebagai sarana berjuang," kata Robert.
Meskipun saat ini masyarakat banyak yang menggemari sepeda modern, namun sepeda ontel masih diminati karena keunikan-keunikannya. Salah satunya adalah dengan mengayuh sepeda ontel, mereka tidak merasa perlu terburu-buru. Ini dikarenakan sepeda ontel tidak memiliki gear atau gigi yang perlu diganti-ganti. Dengan begitu, pengayuh sepeda ontel tidak fokus pada kecepatan dan mengendarainya dengan santai.
ADVERTISEMENT
"Olahraga kami bukan untuk kebut-kebutan, bukan untuk balap-balapan, tapi lebih cenderung pada sehat dan rekreasi. Jadi menyenangkan, ya," kata Robert.
Keunikan lainnya adalah sepeda ontel bisa dipasangi bendera sebagai identitas klub. Mereka juga memasang bendera merah putih agar lebih meriah. Agar menambah hiburan, ada juga yang memasang speaker dan memutar lagu-lagu di sepanjang jalan.
Bendera-bendera yang dipasang di sepeda ontel ini cukup mencolok. Setiap kali mereka melintas di jalan, orang-orang pasti mengenali mereka sebagai anggota klub pecinta sepeda ontel.
"Bendera itu juga membantu agar pengendara lain bisa melihat bahwa di situ ada kegiatan sehingga mereka bisa berhati-hati," kata Robert.
Ukuran bendera yang cukup besar rupanya tak menjadi beban bagi para anggota untuk mengayuh. "Kalau bawa bendera, memang semakin banyak semakin berat. Kalau dipandang berat ya berat. Tapikan kami nggak ngebut di jalan, dibawa santai saja," imbuh Robert.
ADVERTISEMENT
Dia menyayangkan saat ini tak ada lagi sepeda ontel yang diproduksi di dalam negeri. Peminat sepeda ontel masih bisa membelinya, namun hanya produksi dari luar negeri.
"Sepeda ontel yang kuno-kuno itu sudah tidak ada ya. Yang merek-merek luar negeri masih ada, yang dalam negeri sudah tidak ada," kata Robert.
Seperti salah satu misi mereka yang ingin menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, pada bulan November mendatang, Kosti Kabupaten Malang akan mengadakan Ngontel Sepeda Sehat dari Kecamatan Turen ke Kota Malang sejauh 27 kilometer.
Dengan kegiatan ini, serta ngontel rutin setiap Minggu yang dilakukan setiap klub, Robert berharap ke depannya sepeda ontel semakin akrab di hati masyarakat. "Diharapkan semakin banyak peminat sepeda ontel. Bukan cuma kaum tua, tapi juga kaum muda," tutup Robert.
ADVERTISEMENT