Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kayutangan Ditutup, Omzet Pedagang Sekitar Merosot 100 Persen
14 November 2020 14:13 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Pengerjaan proyek Kayutangan Heritage yang dimulai pekan ini terpaksa membuat akses jalan protokol Kota Malang itu ditutup. Dimana berimbas mandeknya pendapatan warga dan pelaku usaha sekitar.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam sepekan, tercatat sejumlah pedagang mengaku kehilangan 90-100 persen penghasilannya.
Seperti dikatakan Pengelola Pujasera Kayutangan, Syukrul Amin. Kata dia, saat ini para pedagang ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula.
"Sejak pandemi, kita sudah terpukul banget. Kami kehilangan 75 persen penghasilan. Ini baru normal, ditambah lagi dengan penutupan ini, jadi 90 persen mati. Bahkan, tidak ada sama sekali yang mampir kesini,'' ungkapnya, pada Sabtu (14/11/2020).
Keresahan ini diungkapkan 35 pelaku usaha dalam kawasan Kayutangan, di Pujasera Kayutangan, pada Sabtu (14/11/2020).
Mereka mengutarakan keresahan pada dua anggota Komisi B DPRD Kota Malang yang hadir, yakni Arief Wahyudi dan Laoh Mahfudz.
Dalam dialog itu, pedagang menuntut pemerintah memberikan solusi atas imbas yang mereka rasakan. Entah dalam bentuk kompensasi atau pembukaan akses jalan sebagian. Menurut mereka, tidak semua kawasan jadi objek pembangunan.
ADVERTISEMENT
''Kalau di area sinikan belum dikerjakan. Kenapa gak dibuka saja. Kalau gak ya kita ingin ada kompensasi. Kita gak ada pemasukan sama sekali. Apalagi proyek ini masih jalan 2 bulan lagi,'' kata dia.
Jika memang masih tidak memungkinkan, pihaknya berharap, ada kompensasi bantuan dana dari pemerintah, khususnya bagi PKL.
"Kasian karena mereka juga punya tanggung jawab keluarga, tanggungan angsuran. Barangkali, aspirasi kita hari ini didengar Wali Kota,'' harapnya.
Pada prinsipnya, tambah dia, proyek ini dinilai warga juga memiliki dampak positif kedepannya. "Tapi ini kan khusus saat ini saja, selama 2 bulan kedepan, nasib kita bagaimana,'' pungkasnya.