Konten Media Partner

Keinginan Kota Malang Menjadi Kota Pendidikan Bertaraf Internasional

20 Januari 2020 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi. (Foto: Rezza Do'a)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi. (Foto: Rezza Do'a)
Malang - Pemerintah Kota Malang sedang berupaya menjadikan Kota Malang sebagai kota pendidikan bertaraf internasional. Hal ini, disampaikan langsung Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko untuk mewujudkan cita-cita tersebut butuh waktu, persiapan, dan proses yang panjang.
ADVERTISEMENT
“Butuhnya dukungan dari semua pihak stakeholder. Baik masyarakat, komunitas, kalangan pengusaha, kalangan akademisi, termasuk media dan pemerintahannya,” ucapnya saat ditemui di Hotel Sahid Montana I, Sabtu (18/1/2020).
Saat menghadiri Seminar Nasional Parenting Akbar tersebut, Bung Edi, sapaan akrab wakil Wali Kota Malang mengatakan jika sinergi dari seluruh stakeholder tersebut terbangun dengan baik, maka cita-cita Malang untuk menjadi Kota Pendidikan bertaraf internasional akan terwujud lebih cepat.
“Kalau ekosistem ini terbangun dengan baik, kolaborasi lebih optimal dan lebih bagus, insya Allah gerakan dan percepatan terwujudnya Malang sebagai kota pendidikan yang bertaraf internasional juga akan semakin terwujud secara cepat,” katanya.
Ia beranggaan, bahwa meski Kota Malang telah ditetapkan menjadi Kota Pendidikan, namun jika dilihat dari jumlah perguruan tinggi, masih kalah dengan jumlah perguruan tinggi di Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Ada 60 lebih perguruan tinggi di Kota Malang sekarang. Di Surabaya jauh lebih banyak. Tapi jika berbicara jumlah mahasiswa, Malang nomor 1 di Jawa Timur,” kata Edi.
Sesuai dengan penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2019 kemarin, Kota Malang tercatat sebagai kota yang paling diminati untuk studi mahasiswa-mahasiswi di seluruh Indonesia.
Pencapaian tersebut menurutnya suatu proses yang panjang. Melahirkan sebuah lembaga pendidikan, baik itu perguruan tinggi maupun sekolah yang berkualitas membutuhkan konsentrasi dan dukungan anggaran serta SDM yang cukup. Selain itu, membangun ekosistem yang sadar pendidikan juga butuh waktu.
“Hari ini kita bisa lihat betapa bapak dan ibu para peserta seminar, kesadaran terhadap kepedulian pendidikan di Kota Malang sungguh luar biasa. Dan itu mendorong membantu terwujudnya cita-cita masyarakat Malang untuk menjadi kota pendidikan yang bertaraf internasional,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Bung Edi menjelaskan, ekosistem pendidikan harus terbangun. Terbangunnya ekosistem pendidikan ini juga tak dapat dilepaskan dari pendidikan karakter. Seperti hal nya untuk saat ini Kota Malang sedang gencar menerapkan pendidikan karakter. Khususnya siswa kelas 1 dan 2 SD.
“Kebijakan untuk anak SD kelas 1 dan 2 hukumnya wajib untuk menerima pendidikan karakter,” tegasnya.
Dan hari ini, kata Bung Edi, Avesiena mengadakan seminar yang dilakukan untuk mendorong anak-anak mempunyai karakter dan visi sesuai dengan talent masing-masing.
Seminar dengan mengusung tema Kerja Bareng untuk Dorong Bakat dan Siap Finansial Guna Sukses Kini dan Nanti. Untuk itu turut menghadirkan Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Keluarga RI Dr Sukiman.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Lilla Yustitia Prima Duhita ketua pelaksana sekaligus Direktur Sekolah Alam Avesiena Malang mengatakan, seminar kali ini membahasa tentang bakat anak.
“Bakat anak yang kami maksud di sini itu adalah fitrah bakat yang telah diberikan dan diinstall oleh Allah SWT dan akan digunakan oleh anak-anak untuk mengembangkan dirinya. Karena masing-masing anak sebetulnya sudah mendapatkan porsi perannya masing-masing di muka bumi sebagai khalifah,” tandasnya.
Kondisi yang ada saat ini, orang dewasa sering tidak tahu bagaimana mengasah bakat anak, bahkan kerap memaksakan anak untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai bakatnya.