Keluarga Pemuda Nekat Asal Malang Tegaskan Tidak Ada Penelantaran di Balikpapan

Konten Media Partner
20 Desember 2020 10:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dedik Purnomo (kanan). Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Dedik Purnomo (kanan). Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Efek dari viralnya aksi nekat Dedik Purnomo (27), pemuda asal Dusun Putuk Rejo, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, yang ingin pulang kampung dari Balikpapan dengan cara berenang, menyebabkan banyak kabar simpang siur yang merugikan pihak keluarga pemuda nekat tersebut.
ADVERTISEMENT
Kakak Dedik yang juga bekerja di Balikpapan, Syahrul, mengaku kecewa dengan pemberitaan beberapa portal berita yang menyebutkan adiknya ditelantarkan.
Saat dikonfirmasi, pria yang akrab disapa Arul ini dengan tegas menolak tudingan tersebut. Dia menegaskan, kebutuhan makanan sampai tempat tinggal sudah dia tanggung.
"Saya klarifikasi kembali bahwa tidak ada penelantaran kepada adik saya di Balikpapan. Seluruh kebutuhannya sehari-hari sudah saya penuhi di sana," tegasnya, usai mengantarkan adiknya pulang ke Malang, pada Sabtu malam (19/12/2020).
Arul mengungkapkan, dia memang sengaja tidak memberikan uang saku pada adiknya agar tidak digunakan untuk membeli rokok. "Memang saya tidak kasih uang saku agar dia tidak terus membeli rokok. Soalnya dia jarang keluar rumah atau terkena sinar matahari, kalau terus merokok takutnya kesehatannya terpengaruh," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, pihak Aremania Balikpapan sebenarnya sudah membantu mencarikan pekerjaan. Namun, memang tidak ada yang cocok dengan kondisi fisiknya.
"Dari Aremania Balikpapan sebenarnya sudah membantu secara maksimal, karena pihak Aremania Balikpapan biasanya membantu orang-orang perantauan yang tidak hanya dari Malang untuk dicarikan pekerjaan," ujarnya.
"Tapi memang kalau adik saya butuh waktu, soalnya dia tidak bisa melakukan pekerjaan berat. Sedangkan kalau pekerjaan yang menggunakan skill, sayangnya dia tidak memiliki ijazah SMP," sambungnya.
Pria berkacamata ini menuturkan, di Balikpapan adiknya sudah bergonta-ganti pekerjaan. Namun, semuanya berakhir singkat karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan.
"Adik saya itu sudah beberapa kali diberikan pekerja di Balikpapan. Tapi saat di rumah makan lalapan tidak bisa karena tangannya tremor setelah kecelakaan, di perkebunan tidak bisa, dan di toko bunga juga tidak kuat angkat-angkat pot bunga yang besar-besar," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, dia menampik tudingan penelantaran yang sudah terlanjur tersebar luas. Arul bahkan mengatakan, seharusnya dia saat ini berangkat ke Palembang untuk melakukan suatu pekerjaan, namun dia harus menunda pekerjaan tersebut untuk mengantarkan adiknya pulang.
"Jadi, bukan saya menelantarkan adik saya, mana mungkin ada keluarga menelantarkan. Saya sendiri bekerja di Pertambangan, dan sebenarnya harus berangkat ke Palembang sekarang. Tapi sama bos saya di Jakarta disuruh mengurus ini dulu sampai benar-benar selesai," tukasnya.
Di tempat yang sama, Dedik Purnomo sendiri mengaku menyesal melakukan perbuatan nekat tersebut. Dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
"Tentu saya menyesal karena sudah membuat keluarga sebegini malunya. Bahkan pemberitaan terkait saya tidak hanya sampai nasional tapi internasional juga, sampai tante saya yang bekerja di luar negeri juga tahu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT