Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Raih 2 Penghargaan Sekaligus

Konten Media Partner
3 Desember 2020 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Kelurahan Tunjungsekar Didampingi Puskesmas Mojolangu

Penghargaan STBM. Foto: Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Penghargaan STBM. Foto: Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG - Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang berhasil meraih sejumlah penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award Tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Penghargaan tersebut diraih Lurah Tunjungsekar, Subhan Effendy ST M AP, sebagai Lurah Terbaik Kabupaten/Kota SBD/ODF dan Warga Kelurahan Tunjungsekar, Yeni Purwati, yang terpilih sebagai Natural Leader terbaik. Keduanya mendapat penghargaan dalam upaya merubah perilaku masyarakat yang higienis dan sanitasi melalui pendekatan STBM.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kota Malang.
Baru pertama kali mendapatkan penghargaan STBM, Subhan menuturkan, keberhasilan ini dapat terwujud karena kolaborasi yang baik antara Puskesmas Mojolangu beserta kader lingkungan yang ada.
"Saling bahu membahu menggalang tentang STBM yang memang sangat kita perlukan di saat pandemi seperti ini. Kedepan budaya kebersihan itu adalah nomer satu," ujarnya.
Koordinasi tersebut kemudian diwujudkan melalui berbagai upaya mendorong perilaku kehidupan bermasyarakat itu sendiri. Seperti sosialisasi tiada henti, pelatihan kader, hingga keterlibatan tokoh masyarakat yang ada.
ADVERTISEMENT
"Kita adakan pembinaan yang didampingi oleh Puskesmas Mojolangu. Bersama tim sanitariannya kami adakan rutin pembinaan tiap 1 bulan 2 kali. Kami kontroling langsung ke rumah-rumah," sambung Yeni Purwati.
Lanjut Yeni, terpilihnya kelurahan ini dalam STMB Award juga karena keinginan masyarakat sendiri yang ingin merubah perilaku hidup mereka untuk lebih sehat, sekaligus menghasilkan nilai ekonomi dari daur ulang sampah. Sehingga, proses dalam mengedukasi masyarakat tidak terlalu sulit.
"Karena dalam pilar STBM tersebut ada diantaranya pengolahan sampah rumah tangga dan yang terakhir pengolahan limbah cair rumah tangga," je;asnya.
"Contohnya kita ada produksi lilin, dari jelantahnya tadi kerjasama dengan UB dan CV mengolah jelantah tersebut jadi bahan bio diesel. Jadi bisa untuk meningkatkan ekonomi karena kalau pandemi gini kita kan ketahanan pangan harus berusaha sendiri ya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kedepan, pihaknya masih akan terus bersinergi dengan pihak terkait agar pilar STBM dapat tercapai dengan sempurna di kelurahan yang terdiri dari 8 RW dan 73 RT tersebut.
"Saat ini sisa ODF-nya tinggal 26 persen yang perlu diatasi, tersebar namun paling banyak di RW 1. Target kita di tahun 2021 akan 100 persen terlaksana," harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Malang, Latifah Hanun, mengatakan pentingnya koordinasi yang harus tetap dibangun agar Kota Malang bisa 100 persen ODF dan tak ada lagi praktik BAB sembarangan.
"Iya, harapan kami ini terus didorong dan diupayakan agar lima pilar STBM tersebut terpenuhi. Selain meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat, membudayakan STBM juga untuk mencegah stunting sekaligus penyakit menular berbasis lingkungan, termasuk COVID-19," tandasnya
ADVERTISEMENT
5 pilar Inovasi STBM sendiri ialah stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair.
Selain Kelurahan Tunjungsekar, satu penghargaan lagi diberikan kepada Kota Malang yang turut mendapatkan penganugerahan juara I Kab/Kota Terbaik STBM Berkelanjutan Kategori Pemenuhan Kebutuhan Sanitasi (Supply Creation).
Bahkan di tahun sebelumnya, salah satu Sanitarian Pelaksana dari Puskesmas Polowijen, Anita Resky DS, juga berhasil meraih penghargaan sebagai Sanitarian atau Petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Terbaik tahun 2019.(ads)