Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Keranda dan Foto Korban Tragedi Kanjuruhan Penuhi Alun-alun Tugu Kota Malang
12 November 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MALANG - Ratusan keranda dan foto korban Tragedi Kanjuruhan tampak ditata rapi melingkar bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang pada Sabtu (12/11/2022).
ADVERTISEMENT
Keranda dan foto korban tersebut sebelumnya dibawa Aremania dalam aksi Malang Menghitam pada 10 November 2022 lalu. Aksi itu bertepatan dengan 40 hari Tragedi Kanjuruhan. Keranda dan foto itu kemudian diletakkan melingkar bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang.
Koordinator Aksi Aremania Malang Menghitam, Arif Setiawan mengatakan bahwa keranda dan foto itu memang sengaja diletakkan di sepanjang sudut bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang. Hal itu sebagai pengingat bahwa Tragedi Kanjuruhan telah menewaskan 135 korban.
"Ini juga untuk menjaga semangat perjuangan Aremania dan semua elemen warga Malang Raya dalam mengawal Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan sampai keadilan itu benar benar didapatkan," kata Arif, Sabtu (12/11/2022).
Arif menjelaskan bahwa saat aksi Malang Menghitam, Aremania membawa 137 keranda. Dikatakan, 135 keranda sebagai simbol korban langsung Tragedi Kanjuruhan. Sementara 2 keranda merupakan simbol 2 Aremania yang meninggal kecelakaan saat berangkat dan pulang menonton Arema FC vs Persebaya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan foto korban yang dibawa ada sebanyak 110 foto. Arif mengatakan bahwa memang sebagian keluarga korban tidak berkenan foto korban dipasang. "Jadi sebagian foto hanya kami beri nama dan gambar pita sebagai lambang duka cita," ujarnya.
Selain itu, spanduk spanduk berisi pesan moral atas Tragedi Kanjuruhan juga tampak terpasang di bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang. Pengendara yang melintas pun tampak mengamati pemandangan ratusan keranda, foto hingga spanduk Usut Tuntas yang melingkar Alun-alun Tugu Kota Malang itu.
Menurutnya, pengingat dan penyemangat gerakan Usut Tuntas memang harus terus dipupuk. Untuk itu, dia berharap keranda dan foto yang ada di bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang itu tetap ada hingga keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan terwujud.
ADVERTISEMENT
"Saya harap ini akan tetap selalu di sini. Ini sebagai pengingat dan penyemangat. Karena yang meninggal tentu butuh doa dan yang selamat butuh keadilan," ucapnya.
"Kami akan tetap melakukan tuntutan melalui jalur hukum. Jika tidak terpenuhi, bukan tidak mungkin nantinya kami akan bergerak dengan aksi aksi kami selanjutnya," ujarnya.