Khofifah Resmikan Pusat Studi Jawa Timur di Universitas Islam Malang
ADVERTISEMENT
MALANG - Pusat Studi Jawa Timur atau East Java Study Center yang digagas Universitas Islam Malang (Unisma), diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, pada Jumat (13/11/2020).
ADVERTISEMENT
Peresmian ini juga dihadiri Wali Kota Malang Sutiaji, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi.
Dengan adanya Pusat Studi Jawa Timur ini, Khofifah berharap, bisa dimanfaatkan sebagai ajang diskusi lintas pihak, mulai ilmuwan, cendikiawan, hingga pejabat pemerintahan dalam menuntaskan suatu masalah.
''Ini akan menjadi pusat kajian yang strategis untuk meningkatkan kualitas SDM, khususnya di Jawa Timur. Selama perjalanan saya, banyak menemui diaspora (jejaring) Jatim sukses di banyak sektor dan mendunia. Terima kasih, Unisma telah melakukan inisiasi strategis ini,'' ucapnya.
Dia menambahkan, diaspora intelektual Jatim di skala internasional, cukup kuat dan bahkan sukses di berbagai sektor.
Jadi, kata dia, ada banyak sistem pembelajaran dari Bumi Majapahit ini yang bisa jadi referensi dunia.
''Ini (Jawa Timur) memiliki social capital yang luar biasa selama perjalanan saya ini. Makanya, saya harap mereka diundang untuk berbagi pengalaman dengan cara yang memasyarakat disini. Bisa jadi disini nanti dilakukan lesehan akademis atau sekedar ngopi-ngopi ilmiah,'' sebutnya menyarankan.
ADVERTISEMENT
Khofifah juga meminta, agar Pusat Studi Jawa Timur yang berada di Unisma terhubung dengan Dinas Kominfo Jatim, Bappeda Provinsi, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang menyediakan layanan informasi digital tentang perencanaan dan progres pembangunan di Jawa Timur.
Sementara itu, Maskuri menegaskan, Unisma siap untuk terus mengembangkan Pusat Studi Jatim yang berada di Lantai 3 Gedung Pascasarjana Unisma ini.
Bagaimanapun, kata dia, ini merupakan sejarah baru dan harus dipertahankan kedepannya.
"Ini merupakan sejarah baru bagi kami. Kami berkomitmen untuk selalu berkontribusi, tidak hanya di bidang pendidikan, tapi juga mengoptimalkan jaringan kita,'' ujarnya.
Terpisah, Sutiaji memandang, hadirnya Pusat Studi ini diharap bisa mewujudkan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi lebih menyeluruh. Khususnya, dalam merumuskan teori-teori akademis menjadi ilmu terapan yang berdampak nyata.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana caranya me-landing-kan teori-teori akademik menjadi ilmu terapan-terapan yang bisa diimplementasikan masyarakat. Itu catatan saya. Apalah artinya Pusat Studi jika tidak dipraktikkan,'' harapnya.
Sutiaji menambahkan, ke depan Pemkot Malang juga melirik Pusat Studi Jatim ini untuk jagongan atau diskusi-diskusi bersama pejabat pemerintahan. Misalnya dalam merumuskan suatu studi kebijakan hingga terkait studi berkaitan dengan inovasi.