Kiblat Fashion Muslim Dunia Disebut akan Berada di Indonesia Tahun 2025

Konten Media Partner
15 Juli 2022 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muslim Fashion Festival 2019. Foto/kumparan/dok. Dyandra Promosindo
zoom-in-whitePerbesar
Muslim Fashion Festival 2019. Foto/kumparan/dok. Dyandra Promosindo
ADVERTISEMENT
MALANG - Kiblat fashion muslim dunia pada tahun 2025 disebut akan berada di Indonesia. Penegasan itu disampaikan Agus Sunandar, Dosen Tata Busana, FT, Universitas Negeri Malang (UM), Jumat (15/7/2022).
ADVERTISEMENT
Agus Sunandar, yang juga Wakil Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) Pusat ini mengatakan, gaya berpakaian tertutup memang telah menjadi bagian masyarakat Indonesia, yang juga mayoritas penduduknya beragama muslim. Hal tersebut membuat pemerintah memanfaatkan peluang yang ada untuk membuat Indonesia di tahun 2025 dapat menjadi kiblat fashion muslim dunia.
''Program pemerintah ini nantinya dikhususkan untuk pengembangan industri fashion di Indonesia. Namun sebelum hal tersebut dilakukan, terdapat beberapa hal yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan, yakni kepemilikan positioning,'' ujarnya.
Agus Sunandar, dosen Universitas Negeri Malang (UM) dan Wakil Ketua Indonesia Fahsion Chamber (IFC) Nasional. dok/pribadi
Indonesia, Kata AGus, kalau mau jadi kiblat mode dunia harus positioning (menentukan posisi). Salah satunya yang mungkin bisa dilakukan adalah positioning pada industri busana muslim.
''Selama ini memang industri ini masih ada banyak di Timur Tengah, Dubai dan Turki, tapi itu pun kalah sama kita,” jelas  pria yang juga pemilik branding fashion Samsuga ini.
ADVERTISEMENT
Agus menjelaskan, terdapat dua pertimbangan kuat untuk positioning. Di antaranya, karena Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Fakta di lapangan, muslim wear (busana muslim) sendiri telah menguasai pasar dalam negeri. Kedua adalah keanekaragaman dari Indonesia yang menurutnya dapat mengilhami ciri khas busana muslim dalam negeri.
“Bayangkan, coba dilihat sendiri saja sekarang, bagaimana variatifnya busana muslim yang ada di indonesia itu. Dibandingkan dengan Malaysia dan negara Timur Tengah lain yang sangat stereotip busana muslimnya. Makanya kita pilih disitu dan yakin, mumpung sekarang ini belum ada kiblat busana muslim dunia,” terang pemilik branding Samsuga ini.
Dijelaskan Agus, positioning itu sendiri lebih kepada strategi, yang mana dengan adanya keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia. Hal itu nantinya dapat mengangkat trend modest wear (dunia) dengan menonjolkan kelebihan yang dimiliki Indonesia, salah satunya adalah dengan penggunaan wastra Indonesia, penggunaan berbagai jenis kain yang berasal dari seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Agus juga menyebutkan, penggunaan wastra Indonesia telah disepakati bersama oleh asosiasi, pemerintah dengan para designer, dengan ini telah ditetapkan target bahwa di tahun 2025 nanti Indonesia sudah menjadi kiblat mode fashion muslim dunia.
''Saat ini semua program untuk industri fashion diarahkan pada pengembangan industri fashion busana muslim. Seperti Indonesia Sharia Economic Festival ( ISEF) oleh Bank Indonesia, Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) oleh kementerian perdagangan, dan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) oleh Asosiasi Fashion Desainer Indonesia /IFC,'' jelasnya.
Agus juga menambahkan, agar nantinya momen ini dapat dimanfaatkan khususnya bagi para pelaku industri fashion untuk tetap mengakselerasi pada perkembangan digital yang ada, salah satunya adalah marketplace.
“Tantangannya sendiri sebenarnya lebih kepada bagaimana kita memaksimalkan pelaku industri fashion di seluruh Indonesia, agar dapat masuk dalam banyak platfrom digital. Karena bagaimanapun juga ke depan akan lebih kepada industri digital,” pungkasnya.(wartawan: Fonda Imelia Pradinitama)
ADVERTISEMENT