Kiprah Ninik Sri Utami, Guru SMPN 2 Sumberpucung yang Menasional

Konten Media Partner
9 Agustus 2020 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ninik Sri Utami (kanan). Foto: dok.
zoom-in-whitePerbesar
Ninik Sri Utami (kanan). Foto: dok.
ADVERTISEMENT
MALANG - Melakukan pengembangan keprofesian menjadi salah satu tuntutan kewajiban profesional guru. Banyak membuat dan mempublikasikan karya ilmiah menjadi bagian melekat pada kompetensi seorang pendidik.
ADVERTISEMENT
Karya ilmiah yang dilakukan guru, bisa berupa penulisan jurnal pembelajaran, penelitian tindakan kelas (PTK), atau jenis karya ilmiah profesional lainnya.
Tidak semua guru bisa dengan mudah melakukannya, tetapi tidak sedikit pula yang begitu produktif, bahkan sudah menjadi bagian kesehariannya.
Ninik Sri Utami. Foto: dok.
Umumnya, guru yang sudah melakukan pengembangan keprofesian dengan publikasi ilmiah ini, kebanyakan untuk memenuhi tuntutan, bahkan sekadar untuk kepentingan sempit alias gugur kewajiban.
Namun, tidak demikian bagi Guru SMPN 2 Sumberpucung Kabupaten Malang, Ninik Sri Utami MPd (49). Alih-alih manjadi bagian tugas profesionalnya sebagai guru, Ninik gemar membuat karya ilmiah. Bahkan hingga tingkat nasional.
Ninik mulai mengembangkan keprofesiannya sejak 2003 silam. Saat dia mengikuti Training of Trainer (TOT) Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Mapel Fisika tingkat nasional selama 1 bulan. Kegiatan yang sama berlanjut diikutinya pada 2004.
Anak didik Ninik Sri. Foto: dok.
Beberapa kali kegiatan pengembangan keprofesian ini tidak hanya sebagai peserta. Ninik juga beberapa kali menjadi instruktur bagi guru-guru peserta pelatihan tingkat Kabupaten Lamongan kala itu.
ADVERTISEMENT
Ninik juga sempat menjadi pemakalah pada kegiatan seminar nasional sehari yang dilangsungkan di Surabaya, pada 2015 silam.
Selama berkarir sebagai guru sejak 1998 di SMPN 1 Babat Kabupaten Lamongan, lulusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA IKIP Malang ini menghasilkan setidaknya 5 karya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK pertama disusun pada tahun ajaran 2012/2013.
Ninik Sri Utami (kanan). Foto: dok.
Selama menjalani profesinya ini pula, dia mampu berinovasi membuat media pembelajaran, dan karyanya sempat terpilih sebagai model untuk dipresentasi dalam Lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Membuat karya (ilmiah) memang keharusan profesional pendidik, meski tidak harus selalu dipublikasikan. Bagi saya, dengan membuat karya atau menemukan hal baru bisa terus mengasah otak kita terus berkembang," kata Ninik, pada Sabtu (8/8/2020).
ADVERTISEMENT
Membuat karya ilmiah tentunya membutuhkan banyak referensi dan kemampuan menjadikannya sebagai konsep pemikiran dan pengolahan yang lebih kompleks dan utuh. Hasilnya, juga diharapkan bisa memberikan manfaat sebaik-baiknya dan luas bagi masalah serupa.
Ninik Sri Utami (kiri). Foto: dok.
"Nah, dengan rasa ingin tahu yang tinggi maka juga akan mendorong motivasi kita terus berbuat. Menghasilkan yang lebih baik di kemudian hari," tegas perempuan kelahiran Lamongan ini.
Mengembangkan keprofesian dan publikasi ilmiah memang kerap dilakukannya sepanjang berkarir sebagai pendidik. Selama kurun 2015 sampai 2017, Ninik juga tergabung dalam tim redaksi beberapa Jurnal yang diterbitkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Selain itu, setidaknya tiga judul buku sudah berhasil dibuatnya. Selain itu, makalah dan jurnal ilmiah sudah ditulisnya.
ADVERTISEMENT
Meski mempunyai spesifikasi kompetensi bidang IPA, kemampuan bidang lain juga melekat pada guru yang pertama bertugas pada 1998 ini. Dia pun pernah mendapatkan penghargaan Piagam Akademisi Inspirasi Adi Acarya Award dari Balai Bahasa Jawa Tengah (2019).
Sejumlah buku juga sudah diterbitkannya, diantaranya berjudul Ternyata Aku Bisa (2019) dan Aku Pasti Bisa (2020). Melalui buku bacaan yang ditulisnya ini, menjadi bagian dari cara Ninik menularkan virus positif dan motivasi berprestasi, terutama bagi siswa-siswinya.
Predikat sebagai guru menginspirasi ini memang layak disandang Ninik. Setidaknya, ini juga bisa dilihat dari kreativitasnya membangun motivasi berprestasi bidang lain yang bisa mengangkat peserta didiknya. Seperti, berkreasi dalam lomba cipta kreasi menu dan peningkatan karakter melalui Bahasa Jawa (Javanese Area).
ADVERTISEMENT
Kegigihan berkreativitasnya ini pula, yang sudah beberapa kali mengantarkan anak didiknya meraih berbagai prestasi juara. Setidaknya, 11 kali olimpiade tingkat nasional beberapa jenis lomba sudah ditembus berkat bimbingan Ninik.
Sebut saja, meraih juara 1 Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) Nasional pada tahun 2008. Prestasi yang sama didapat pada 2010 dan 2014 bidang IPA (sama-sama meraih juara 3).
Sedikit berbeda, meraih juara 3 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2019. Prestasi terakhir ini diraih tim anak didik binaanya di SMPN 2 Sumberpucung Kabupaten Malang.
Paling anyar, Ninik Sri Utami menjadi finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah LKTIN tingkat nasional yang digelar di kampus Universitas Negeri Malang. Dia harus mempresentasikan karya ilmiahnya melalui video yang harus dibuatnya dan bersaing dengan peserta finalis lainnya.
ADVERTISEMENT
Kecintaannya pada pengetahuan dan tulisan ilmiah ini juga yang coba ditularkan Ninik Sri secara informal pada anak-anak sekitar lingkungan kediamannya di kawasan Karangkates, Sumberpucung Kabupaten Malang.
Di sela-sela kesehariannya, dia tetap menyempatkan berbagi kemampuan dan energi positif yang dimiliki dengan memanfaatkan taman baca keluarga. Kebetulan, taman baca ini juga bersebelahan dengan musala keluarga yang sengaja dibangun untuk dimanfaatkan siapa saja.
Terjadwal sedemikian rupa, Ninik bisa mengajak anak asuh dan pengunjung taman baca ini untuk bisa mengasah potensi dan memperkuat spiritualnya, sebagai bekal karakter kuat kelak.
"Memang tidak mudah bisa menularkan hal baik kepada siapa saja, karena motivasi tiap orang berbeda-beda. Semoga saya selalu istiqamah, bisa tetap memberi sumbangsih kebaikan bagi lingkungan," harap Ninik Sri.(ads)
ADVERTISEMENT