Kisah Kembang, 51 Tahun Jadi Penjaga Makam Tanpa Bayaran

Konten Media Partner
14 Agustus 2020 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kembang (kiri). Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Kembang (kiri). Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Cara unik dilakukan Kembang, pria paruh baya di Malang, untuk menghormati jasa para pahlawan. Setiap hari, selama 51 tahun, dia merawat dan menjaga Taman Makam Pahlawan (TMP) Makam Bahagia di Desa Gunung Petung, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Semua dilakukan secara cuma-cuma alias tanpa bayaran.
ADVERTISEMENT
Awal mulanya, ada seorang kyai yang datang ke rumah Kembang. Meminta bantuan Kembang untuk menjaga makam seluas 100 meter.
"Tahun 1967, saya di suruh menjaga makam ini karena saya di suruh salah satu kyai. Karena waktu kyai itu mau meninggal, anaknya gak mau meneruskan," kenang Kembang, pada Jumat (14/8/2020).
Kembang (kanan). Foto: Rizal Adhi
"Akhirnya saya mau mengurus karena tidak tega makam-makam pahlawan ini tidak terurus," ungkapnya.
Kembang menceritakan, awal mengurus makam tersebut, kondisi makam sangat memprihatinkan. "Awalnya makam ini tidak terurus dan banyak rumput-rumput ilalang setinggi batu nisan. Alhamdulillah saya bersihkan sampai serapi ini sekarang," ujarnya.
Sejak menjadi penjaga makam, Kembang mengaku tidak mendapatkan gaji pokok dari pihak Desa Gunung Petung maupun dari Kecamatan Turen.
Kembang (kanan). Foto: Rizal Adhi
"Saya dari awal ikhlas tanpa dibayar, Alhamdulillah baru-baru ini dapat bantuan beras dan uang dari Departemen Sosial," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Dari desa bantuan cuma dikasih beras sesekali dan baru-baru ini. Sebelumnya tidak pernah dapat bantuan sama sekali," sambungnya.
Untuk kehidupan sehari-hari, Kembang menjadi buruh cangkul atau mendapatkan santunan dari peziarah atau warga.
Namun, sejak tahun 2019, Kembang sudah mendapatkan gaji per tiga bulan. "Dari Departemen Sosial juga sejak 2019 ini diberikan Rp 750.000 per 3 bulan. Rencananya tahun 2020 ini Rp 1.120.000 per 3 bulan, tapi belum tahu bakal jadi atau tidak," ungkapnya.
Kini, ada 172 makam di TMP Makam Bahagia ini. "Saya merawat di sini setiap hari dari pagi sampai sore. Biasanya menyapu dan mencabuti rumput," ucapnya.
Sementara itu, Komandan Koramil (Danramil) 0818/14 Turen, Kapten Inf Yuyud Hadi Purnomo, mengakui jasa-jasa Kembang selama ini. Bahkan, setiap kali dirinya datang ke TMP, dia selalu melihat kondisi TMP bersih tanpa ada rumput liar.
ADVERTISEMENT
"Komentar saya mengenal Pak Kembang, apapun ceritanya bahwa dia berjasa kepada TMP," pujinya.