Kisah Pilu Korban Gempa Malang, Terima Tamu Hari Raya di Bawah Tenda Darurat

Konten Media Partner
21 Mei 2021 20:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laseni (60), Warga Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, terpaksa menerima tamu yang berlebaran di rumahnya di bawah tenda darurat. foto/Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Laseni (60), Warga Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, terpaksa menerima tamu yang berlebaran di rumahnya di bawah tenda darurat. foto/Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Status tanggap darurat bencana gempa Malang sidah berakhir pada 07 Mei 2021 lalu. Namun di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, masih terlihat belum ada pembangunan untuk rumah-rumah yang roboh.
ADVERTISEMENT
Terlihat warga membetulkan rumah secara mandiri untuk rumah yang rusak sedang hingga ringan. Sementara yang roboh, warga masih bertahan di tenda-tenda darurat yang dibangun di atas reruntuhan rumah mereka.
Salah satu warga, Laseni (60), sambil terisak-isak menceritakan dirinya terpaksa merayakan lebaran di bawah tenda darurat yang dibangun di atas bekas reruntuhan rumahnya.
Terlihat meja dan kursi seadanya dipasang dengan aneka jajanan khas lebaran juga dihidangkan. Ibu 2 anak ini mengatakan dirinya tetap melakukan open house meskipun beratapkan terpal.
Tenda darurat dengan sekat. foto/Rizal Adhi
"Ya di sini (berlebaran), keluarga juga datang ke sini. Tetangga yang riyayan juga ke sini. Mau ke mana lagi," ucapnya dengan mata berkaca-kaca saat dikonfirmasi tugumalang.id pada Jumat (21/05/2021).
Sejak rumahnya roboh pada 10 April 2021 lalu, praktis Laseni bersama suami dan kedua anaknya tinggal di tenda darurat.
ADVERTISEMENT
"Tidur juga di sini, ada 4 orang, cuma satu anak saya sedang melahirkan saya titipkan di rumah lain," bebernya.
Suasana lebaran tetap menyisir reruntuhan rumah. foto/Rizal Adhi
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini menceritakan jika sampai saat ini belum ada pembangunan rumah dari pemerintah. Padahal, pendataan rumah-rumah yang rusak sudah dilakukan sejak 11 April 2021 lalu.
"Di sini belum ada pembangunan sama sekali. Kalau didata sudah, cuma bantuannya belum. Kemarin didata pas setelah roboh itu langsung di data," ungkapnya.
"Saya gak tau (kapan dibangun), dulu cuma janji katanya mau dibangun. Tapi kapan-kapannya itu gak tau," sambungnya.