Kisah Rektor Unira Malang saat Menjadi Pasukan Berani Mati Gus Dur

Konten Media Partner
9 Januari 2021 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Haul Gus Dur ke-11. Foto: Rizal Adhi
zoom-in-whitePerbesar
Haul Gus Dur ke-11. Foto: Rizal Adhi
ADVERTISEMENT
MALANG - Haul Gus Dur ke-11 yang dilaksanakan oleh Gusdurian Kanjuruhan bersama Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, mengungkap banyak kisah tersembunyi. Salah satunya, fakta bahwa Rektor Unira Malang, Hasan Abadi, pernah menjadi Pasukan Berani Mati Gus Dur.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu saya masih SMA dan tergabung dalam IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama). Saya lalu membaca buku tentang Gus Dur dan langsung jatuh hati," ungkapnya, pada Sabtu (09/01/2021).
Kecintaan Hasan kepada Gus Dur terus bertumbuh seiring dirinya dewasa. Bahkan, saat dia menjadi mahasiswa dan aktif di Ormawa (Organisasi Mahasiswa).
Awal mula Hasan tergabung sebagai pasukan berani mati saat masa akhir kepemimpinan Gus Dur sebagai presiden. Barisan Ansor dan Banser melihat ada sosok-sosok yang mencoba mengganggu kepemimpinan Gus Dur.
"Saya yang saat itu masih sebagai anggota Ansor, ditunjuk menjadi pemimpin aksi mengawal kepemimpinan Presiden Gus Dur dari Malang," kenangnya.
Selain itu, Hasan juga ditunjuk sebagai komandan pasukan berani mati yang diberangkatkan ke Jakarta. "Padahal saya sekarang tidak berani mati, tapi karena memimpin pasukan berani mati jadi saya harus ikut berani mati juga," ucapnya.
ADVERTISEMENT