Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Komitmen Wujudkan Generasi Emas 2045, Unisma Gandeng Dubes RI untuk Afghanistan
1 Mei 2021 8:56 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Afghanistan, Arief Rachman, memberikan apresiasi kepada Universitas Islam Malang (Unisma) yang terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan, dalam rangka mewujudkan generasi Indonesia Emas di tahun 2045, guna menandai 100 tahun Indonesia merdeka.
ADVERTISEMENT
Diantaranya, melalui beasiswa dan fasilitas belajar bagi mahasiswa asal Afganistan.
Hal tersebut disampaikan Arief dalam acara Penandatanganan Kesepakatan dan FGD dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Afghanistan serta lembaga terkait, yang berlangsungnya secara hybrid.
"Hari ini sangat luar biasa besar nilainya untuk persahabatan dari 2 universitas di dua negara, apabila yang kita lakukan ini juga menyangkut persoalan dunia," katanya.
Dia menyebut, hingga saat ini Unisma sama halnya dengan sebuah pedang. Artinya, bukan suka berperang, melainkan menjadi bagian dalam membela negara untuk perdamaian dunia.
"Di sinilah (Unisma) yang pernah saya baca waktu itu bagaikan pedang dan Unisma ini memanfaatkan pedang itu sebagai sebaik-baiknya pedang dalam arti positif dan membawa perdamaian dunia. Dan dari situlah kelihatan bagaimana bangsanya, kekuatan pemudanya. Bukan suka berperang, tapi yang jelas membela negara untuk dunia," bebernya.
Untuk itu, Arief memberikan motivasi kepada para mahasiswa baik Unisma dan Afghanistan untuk selalu semangat dalam menuntut ilmu sampai tua nanti.
ADVERTISEMENT
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi, menuturkan bahwa tahun ini pihaknya memberikan beasiswa kepada mahasiswa Afghanistan untuk berkuliah di Unisma.
"Untuk tahun ini ada 2 orang, tapi bisa jadi di sana juga akan mengirim beberapa calon mahasiswa untuk kuliah disini," ujarnya.
Dalam praktik di lapangan, pihaknya akan terus memantau perkembangannya hingga satu tahun ke depan. Untuk kemudian dievaluasi sehingga program tersebut dapat terus berkelanjutan. Mengingat program ini juga sejalan dengan tagline Unisma.
"Karena terus terang NU di Afganistan sudah terbentuk, nah ini nanti yang akan menjawab terhadap tagline Unisma, dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia," sambungnya.
Saat ditanya soal kriteria, secara umum beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang juga menjadi kader NU di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Perihal jurusan yang akan diambil oleh para penerima beasiswa, adalah non Fakultas Kedokteran.
Selain itu, poin-poin kerja sama tersebut juga menyepakati terkait join research, penulisan buku, penulisan jurnal, kredit transfer, hingga pertukaran dosen dan mahasiswa.
"Student exchange sudah kita lakukan. Kemudian bisa jadi, ke depan akan ada lecture mobility, yaitu dosen kita mengajar di Afghanistan melalui daring. Begitu juga sebaliknya dari Afghanistan akan mengajar di Unisma melalui daring. Jadi bisa exchange," tandasnya.(ads)