Konten Pembekalan Pranikah Dilihat dari Latar Belakang Calon Pengantin

TUGUMALANG.ID- Keluarga menjadi fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Keluarga yang kokoh, tangguh, dan berketahanan akan berdampak terhadap ketahanan nasional. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berwacana pada tahun 2020 pembekalan terhadap pasangan yang akan menikah.

Perlu digarisbawahi, pembekalan tersebut sifatnya sunnah bagi para pengantin. Sementara bagi negara, sifatnya adalah wajib untuk memberi pembekalan. Hal ini disampaikan oleh Muhadjir saat ditemui di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (30/11). "Yang wajib negara. Negara wajib membekali. Kalau pengantinnya sunnah saja," katanya.

Pembekalan calon pengantin merupakan usaha nyata pemerintah untuk mempersiapkan pasangan calon agar siap memasuki mahligai rumah tangga. Sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dimulai dari keluarga.

Jenis pembekalan untuk calon pengantin yang diberikan itu sendiri beragam. Mulai dari pembekalan perencanaan berkeluarga, kesehatan berketurunan atau kesehatan reproduksi, hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran dalam keluarga (misalnya kekerasan dalam keluarga, penelantaran anak, dan seterusnya), konsep keluarga dari agama, soal pekerjaan atau keuangan, dan lain-lain.

"Kalau sudah dokter mau jadi manten ya nggak perlulah ikut pembekalan tentang kesehatan reproduksi, tentang jenis-jenis penyakit menular dan tidak menular. Malah dia kalau bisa memberi pembekalan kepada calon pengantin yang lain," terangnya.

Selain itu, Muhadjir juga mencotohkan profesi seorang ustadz. Yang tidak mungkin disuruh ikut pembekalan keagamaan. Malah, ustadz tersebut yang seharusnya memberi pembekalan atau nasihat soal konsep keluarga dari kacamata agama kepada calon pengantin yang lain. "Jadi sifatnya sangat luwes nanti. Fleksibel. Karena itu juga nanti modanya 2, bisa moda daring melalui online atau juga tatap muka melalui offline," pungkasnya.