Koperasi Petani Kopi Toraja Wujudkan Kesejahteraan Petani Kopi

Petani Kopi Toraja. Foto: dok

TORAJA - Kesejahteraan petani kopi di tanah Toraja terus ditingkatkan. Diantaranya, lewat program pendampingan yang dilakukan oleh Koperasi Petani Kopi Toraja.

Menurut Ketua Koperasi Petani Kopi Toraja, Thomas Upping, program pendampingan tersebut sejauh ini difokuskan untuk meningkatkan posisi tawar petani.

"Supaya produk petani bisa langsung dipasarkan ke konsumen, tanpa melalui pedagang atau tengkulak. Sehingga harga yang ditawarkan bisa lebih baik lagi," katanya.

Petani Kopi Toraja. Foto: dok

Lebih jauh, Thomas menjelaskan, Koperasi Petani Kopi Toraja terdiri dari 90 kelompok tani yang tersebar di 8 kecamatan yang ada di Toraja. Antara lain, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Sesean Suloara', Buntu Pepasan, Kapala Pitu, Bangkele Kila', Awan Rante Karua, Mengkendek, dan Makale Selatan.

Karenanya, dalam menjalankan program, Koperasi Petani Kopi Toraja bekerjasama dengan berbagai pihak seperti swasta dan pemerintah. Termasuk Aliansi Petani Indonesia (API) untuk memperkuat organisasi petani dalam menjalankan program dan bisnis koperasi. Dengan harapan, dapat mewujudkan kesejahteraan petani kopi Toraja.

Seperti, melalui program budidaya dan pascapanen kopi, pelatihan keruangan, hingga pemasaran.

Kopi Toraja. Foto: dok

Dalam prosesnya, Koperasi Petani Kopi Toraja juga turut menggandeng petani muda hingga perempuan untuk turut mewujudkan komoditas kopi yang berkelanjutan.

"Ini menjadi salah satu tantangan besar di Toraja apalagi kalau bicara kebun. Tapi khusus di Koperasi, kami merangkul anak-anak muda dan perempuan dalam melakukan proses pengolahan kopi Arabika Toraja produk Koperasi Petani Kopi Toraja dengan brand SALECO (Specialty Arabica Coffee), Origin Toraja," imbuhnya.

Ke depan, pihaknya berharap, agar tetap bisa meningkatkan volume penjualan sekaligus pemasaran kopi Toraja. Khususnya, untuk greenbean, roasted, dan ground.(ads)