KPU Kabupaten Malang: Warga Kian Malas ke TPS saat Pilkada

Konten Media Partner
25 Juni 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Divisi Sosialisasi KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika. Foto: Rizal Adhi.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Divisi Sosialisasi KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika. Foto: Rizal Adhi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Warga Kabupaten Malang nampaknya tidak begitu tertarik pada pesta demokrasi tingkat daerah seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sejak tahun 2005, jumlah pemilih tidak pernah menembus angka 60 persen. Padahal, ketika Pemilihan Presiden (Pilpres), tingkat partisipasi warga Kabupaten Malang mencapai 80 persen.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi.
"Pertama karena figur kontestan dalam Pilkada kurang terasa di masyarakat. Berbeda dengan saat Pilpres. Isu yang dibawa sangat terasa bahkan sampai kalangan bawah," terang pria yang akrab disapa Dika ini, pada Rabu (24/6/2020).
Faktor kedua, Dika menilai tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) menampung terlalu banyak orang. "Di tahun 2015 saja tiap TPS menampung 800 pemilik suara," bebernya.
Ads.
Menurut data yang dihimpun tugumalang.id di kantor KPU Kabupaten Malang, pada tahun 2005, dari total jumlah pemilik suara 1.768.002 Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya 1.206.366 DPT yang menggunakan hak suaranya. Artinya, ada 561.636 atau 31,8 persen orang lebih memilih golongan putih (golput) saat Pilkada 2005.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2010, dari total 1.121.187 DPT, hanya 764.078 DPT yang menggunakan hak politiknya. Sementara 357.109 DPT atau 31,9 persen lebih memilih di rumah saja.
Terbaru, di tahun 2015, lebih anjlok lagi. Dari total 2.063.079 DPT, hanya 1.203.949 DPT datang menyumbang suara. Sementara 859.130 DPT atau 41,6 persen absen sebagai pemilih.
Melihat fenomena tersebut, Dika mengaku pesimis jika Pilkada 2020 jumlah partisipan akan meningkat. "Kami tetap terus berusaha agar Pilkada kali ini bisa menyentuh angka partisipan 60 persen," ujarnya.
Dika memaparkan, salah satu cara yang akan ditempuh KPU Kabupaten Malang adalah dengan memasifkan pemasangan banner di berbagai wilayah.
"Tapi setiap pasangan calon Bupati Malang harus bisa menyiapkan program-program yang menarik atau tepat sasaran bagi warga Kabupaten Malang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT