Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
MALANG - Kendati resmi tidak menjabat sebagai Kepala Pengadilan Negeri (KPN) Kepanjen lantaran pindah ke PN Surabaya, masih ada problematika yang mengganjal kepergian Sudar SH M Hum. Salah satunya terkait kejahatan anak-anak yang kini kian sadis.
ADVERTISEMENT
"Kasus yang tidak bisa dilupakan selama di Kepanjen terkait kejahatan anak-anak tapi perbuatan bukan anak-anak," kenang Sudar, usai acara pisah sambut KPN Kepanjen, di Pendopo Baru Kabupaten Malang, pada Kamis (25/6/2020).
"Contohnya, anak-anak mencuri jambu atau mangga itu wajar. Tapi kalau memperkosa atau membunuh karena cemburu itu bukan perbuatan anak-anak. Terus terang ini yang membuat kami selaku penegak hukum merasa miris," imbuh Sudar.
Sehingga, Sudar merasakan selama di Kepanjen, kejahatan ini adalah kejahatan di luar dugaan.
Padahal Sudar mengaku sudah 5 kali jadi ketua pengadilan dan 2 kali jadi wakil ketua pengadilan. Bahkan dia sudah bekerja sampai Aceh untuk mengadili kasus GAM sampai dijaga Kopasus.
"Tapi kami melihat di Jawa Timur khususnya di Malang, yang kami miris sebagai penegak hukum itu kenakalan anak-anak tapi perbuatannya bukan anak-anak," beber Sudar.
ADVERTISEMENT
Dia menilai, perkembangan media yang terlalu pesat adalah salah satu penyebabnya."Salah satu penyebabnya adalah perkembangan media internet yang belum siap diterima anak-anak," tutur Sudar.
Oleh sebab itu, Sudar menyarankan ada 3 solusi yang bisa dilakukan. "UU harus bagus, masyarakat harus mendukung dan penegak hukum harus bagus," sarannya.
"Undang-undang peradilan anak harus disempurnakan kembali. Contohnya berbunyi sekalipun sudah kawin tapi masih dianggap anak-anak. Padahal kalau sudah kawin ya sudah dewasa," jelas Sudar.
Dia menilai, undang-undang menang statis, tapi masyarakat selalu berkembang. "Maka ada istilah dimana ada masyarakat disitu ada hukum," papar Sudar.
Dia menambahkan, pendidikan agama juga sangat penting dan pendidikan yang paling penting itu dari keluarga.