Kritik Pemerintah Melalui Lukisan Banjir dan Macet

Konten Media Partner
30 April 2019 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung melihat pameran lukisan yang digelar di Gedung Dewan Kesenian Malang.(foto: Ida/Tugu Malang).
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung melihat pameran lukisan yang digelar di Gedung Dewan Kesenian Malang.(foto: Ida/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Menyalurkan kritik bisa dengan cara halus. Salah satunya melalui karya lukisan. Inilah yang dilakukan Mahasiswa Program Studi Seni Rupa Murni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya yang menggelar pameran hingga, rabu (1/5).
ADVERTISEMENT
Ada puluhan karya yang dipamerkan di Gedung Dewan Kesenian Malang ini. Aneka macam karya tersebut mayoritas berisi tentang kritikan terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Africo Aprianto mengatakan, acara yang akan berakhir besok ini, sudah dimulai sejak 27 April lalu.”Yang disajikan adalah lukisan, grafis, pating. Dari berbagai aliran mulai dari aliran naturalis, realis, kolase, dan abstrak,” kata Africo.
Isi dari karya tersebut adalah ‘wajah’ Kota Malang. Yakni, mulai dari kemacetan, kepadatan penduduk, banjir, dan lain-lain.”Malang semakin macet, kota ini yang tidak dingin juga mendapatkan perhatian dalam karya ini,” katanya.
Dalam pemeran tersebut, Africo menampilkan patung karyanya. Patung berbentuk seorang laki-laki berpakaian tradisional Jawa sedang duduk. Namun di bagian wajah, ia menggunakan topeng salah satu tokoh super hero luar negeri. Melalui kriya berjudul 'Gengsi' ini, ia ingin menggambarkan bahwa saat ini banyak pemuda yang lupa terhadap budaya lokal.
Sejumlah pengunjung melihat pameran lukisan yang digelar di Gedung Dewan Kesenian Malang.(foto: Ida/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
"Sekarang banyak pemuda yang hampir lupa akan budaya lokal. Contohnya anak kecil yang justru lebih mengenal tokoh super hero luar negeri daripada superhero lokal seperti Panji Asmoro Bangun," tutur Rico.
Sementara itu, salah satu pengunjung pameran, Eka Wulandari menambahkan, pameran tersebut sangat menarik."Unik-unik, kreatif dan bagus," ucap mahasiswa asal Kediri itu.
Reporter: Ida
Editor : Irham Thoriq