Konten Media Partner

Kukuhkan 743 Wisudawan, ITSK RS dr Soepraoen Dorong Lulusan Ciptakan Kerja

26 November 2022 19:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor ITSK RS dr Soepraoen saat mengukuhkan salah seorang wisudawan. Foto / Feni Yusnia
zoom-in-whitePerbesar
Rektor ITSK RS dr Soepraoen saat mengukuhkan salah seorang wisudawan. Foto / Feni Yusnia
ADVERTISEMENT
MALANG – Sebanyak 743 wisudawan resmi dikukuhkan oleh Rektor Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) Rumah Sakit (RS) dr Soepraoen Kesdam V/ Brawijaya Malang, Letkol Ckm Arief Efendi, SMPh, SH(Adv), Skep, Ners, MM, Mkes.
ADVERTISEMENT
Acara pengukuhan itu dilakukan di Sidang Senat Terbuka dan Wisuda Tahun Akademik 2021/2022, Sabtu (26/11/2022) bertempat di Singhasari Resort, Malang.
Dari total 743 wisudawan tersebut rinciannya sebagai berikut: S1 Fisioterapi berjumlah 77 wisudawan, S1 Kebidanan 27 wisudawan, D3 Keperawatan 242 wisudawan, D3 Kebidanan 45 wisudawan, D3 Akupuntur 95 wisudawan.
Suasana Sidang Senat Terbuka dan Wisuda ITSK RS dr Soepraoen. Foto / Feni Yusnia
Kemudian, D3 Farmasi 99 wisudawan, D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 78 wisudawan, serta Pendidikan Profesi Kebidanan 80 wisudawan.
Selain mahasiswa reguler, terdapat mahasiswa yang berasal dari Program Tugas Belajar dan Izin Belajar dari TNI Angkatan Darat (AD) berjumlah 29 orang.
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dyah Sawitri SE MM, menyampaikan bahwa perguruan tinggi sama dari segi indikator dan penilaian, yang membedakan hanya satu yakni perguruan tinggi negeri (PTN) dibangun oleh pemerintah sedangkan perguruan tinggi swasta (PTS) dibangun oleh masyarakat.
Peserta wisuda ITSK RS dr Soepraoen tahun angkatan 2021/2022. Foto / Feni Yusnia
"Semua outputnya harus sama. Ini yang menjadi kebanggaan kita, tidak ada dikotomi PTN atau PTS sehingga wisudawan harus yakin bahwa di era teknologi, resources of management harus tetap nomer satu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dyah meyakini bahwa SDM tidak bisa digantikan oleh teknologi. Sebab, SDM adalah aset yang strategis, produktivitas, addict value dan mempunyai akal yang tidak dimiliki oleh sistem. Terlebih, seiring dengan diterapkannya kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk mewujudkan SDM yang benar-benar unggul.
Maka, pihaknya berharap, lulusan ITSK yang diwisuda saat ini adalah calon generasi yang menduduki posisi strategis di era Indonesia Emas nanti. "Kami berharap yang diwisuda saat ini adalah wisudawan yang mampu mencetak kerja bukan yang mencari kerja. Dari satu employee menjadi 30 ribu employee, next, 20 tahun yang akan datang dari ITSK," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Kapuskesad), Mayor Jenderal TNI dr Purwo Setyanto, Sp.B., M.A.R.S, menyampaikan selamat kepada para wisudawan yang kini telah resmi menyandang gelar sebagai sarjana, profesi, serta gelar ahli madya.
Kapuskesad saat memberikan arahan. Foto / Feni Yusnia
Menurutnya, acara wisuda hari ini bukan saja sebagai penanda terselesainya kewajiban akademik dan menyandang gelar akademik maupun profesi yang membanggakan. Melainkan lekat dengan tanggung jawab moral dan intelektual.
ADVERTISEMENT
"Sehingga gelar sarjana, profesi atau ahli madya yang secara formal saudara miliki saat ini mengandung konsekuensi kewajiban saudara sebagai tenaga kesehatan yang profesional," sambungnya.
Dengan demikian, ia berharap agar lulusan dapat merefleksikan pengakuan atau gelar ini dengan selalu mengembangkan potensi diri.
Sehingga menjadi tenaga kesehatan profesional yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan berbudaya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat
"Saya berpesan dalam menerapkan ilmu pengetahuan senantiasa dilandasi dengan semangat ibadah dan pengabdian pada bangsa dan negara," tukasnya.
Pada kesempatan itu, juga turut diserahkan penghargaan kepada lulusan terbaik ITSK RS dr Soepraoen.
Di antaranya, kepada lulusan terbaik Prodi D3 Keperawatan oleh Diah Nur Aida Saputri dengan IPK 3,71; Prodi D3 Kebidanan oleh Anastasya Aziiz dengan IPK 3,81; Prodi D3 Akupuntur oleh James Sanyoto dengan IPK 3,73.
Foto bersama usai penyerahan penghargaan kepada lulusan terbaik tahun angkatan 2021/2022. Foto / Feni Yusnia
Ada pula dari Prodi D3 Akupuntur Reguler Khusus atas nama Dedeh Nurhasanah dengan IPK 3,90; Prodi Sarjana Kebidanan atas nama Afita Delianah dengan IPK 3,71; Prodi Pendidikan Profesi Bidang oleh Emy Setiowati dengan IPK 3,82
ADVERTISEMENT
Prodi D3 Farmasi oleh Tsaniaturrizqiah dengan IPK 3,64; Prodi D3 Farmasi Reguler Khusus oleh Selvie Anggraeni dengan IPK 3,66; serta Prodi RMIK diraih Adinta Ika Maharani dengan IPK 3,70; dan Prodi Jenjang Sarjana Fisioterapi alih jenjang diterima oleh Ardyan Taruna Nagara, IPK 3,77.