Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Kunci Pernikahan Langgeng Menurut Pemilik Aster Cosmetic Store
23 Desember 2020 9:35 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Menikah merupakan momen sekali seumur hidup. Setiap pasangan suami istri (pasutri), tentu ingin merasakan pernikahan yang langgeng dan bahagia selamanya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diinginkan Pemilik Aster Cosmetik Store Malang, Agus Endra dan sang istri Ester Hendrarto. Pasangan harmonis ini, baru saja merayakan ulang tahun pernikahan perak alias 25 tahun.
Agus dan Ester mengikat janji suci sejak 20 Desember 1995 silam. Beragam asam garam kehidupan telah dilewati bersama. Kepada Tugu Malang ID, keduanya tak segan berbagi kunci keharmonisan berumah tangga.
Menurut Agus, kunci pernikahan langgeng adalah saling mendengar. Terutama saat pengambilan keputusan sebagai salah satu cara untuk membangun komunikasi yang baik dalam kehiduoan rumah tangga. Dalam artian, tidak seharusnya laki-laki berfikiran bahwa istri harus menuruti setiap kehendak suami.
Sebab, selain sifat alamiah perempuan yang dinilai senang berbicara, perempuan dapat memberikan sudut pandang lain yang berbeda dengan laki-laki.
ADVERTISEMENT
"Setelah melewati pernikahan yang sudah sekian lama ini, ternyata (pola pikir) itu salah. Jadi, sebagai seorang pria, kita harus lebih banyak mendengar istri kita karena natur seorang wanita. Natur seorang wanita berbicara lebih banyak daripada seorang pria. Sehingga dia butuh menuangkan itu," katanya.
Ibarat pria hanya membutuhkan berbicara 3 ribu kata untuk sehari. Maka, perempuan membutuhkan 6 ribu kata dalam sehari. Maka, lanjut Agus, sudah menjadi tugas seorang pria untuk lebih banyak mendengar. Jika tidak, seorang istri bisa tertekan dalam kehidupan rumah tangganya apabila sang suami tidak memberi kesempatan istrinya untuk banyak bercerita.
Jodoh bukan di tangan Tuhan, lanjut Agus. Ini yang berbeda dengan pandangan umum. "Kalau dari Tuhan kita tidak bisa memilih (takdir). Tapi sepanjang kita itu masih bisa memilih, itu adalah pilihan hidup kita," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Agus, apabila jodoh di tangan Tuhan seseorang bisa komplain kepada yang menjodohkan. Seperti pada saat salah satu pasangan hidup melakukan hal-hal buruk dalam pernikahan, misal selingkuh dan lain-lain. Salah satu diantaranya akan mengeluh dan terpuruk.
Tak hanya itu, menurut Agus, menemukan makna pernikahan, baru bisa dirasakan saat usia pernikahan menginjak 20 tahun ke atas. Sehingga, kehidupan rumah tangga menjadi lebih berwarna dan penuh suka cita.
"Memang kehidupan itu harus dilewati berdua, sehingga pergumulan itu bisa dilewati bersama dan itu yang harus kita nikmati. Nikmati prosesnya. Baik enak maupun enggak, itu harus dinikmati berdua," jelasnya.
Pun, juga peran istri juga penting untuk keharmonisan keluarga. "Istri itu pasti full power kalau diajak turut andil bersama khususnya untuk mengelola bisnis bersama. Sehingga istri tidak hanya menerima uang bulanan tapi terlibat dalam proses itu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ester menambahkan, apabila kerendahan hati dan saling mengalah juga patut diterapkan. Juga dukungan penuh atas apa yang dilakukan oleh suami. Termasuk dalam berwirausaha. Sebab, makna pernikahan bukan sekedar hidup berdua melainkan berproses bersama.
"Karenanya, saat berpacaran kita harus benar-benar membuka mata. Lihat semua keburukannya. Jadi bukan hanya kebaikanya, karena biasanya kalau pacaran kan yang baik-baik aja yang ditunjukin pacar. Tapi bila kita telah masuk dalam jenjang pernikahan, yang nampak itu biasanya kejelekannya bukan kebaikannya. Jadi saat berpacaran buka mata lebar-lebar terhadap pasangan, temukan hal-hal negatifnya. Kita bisa menerima atau tidak? Kalau marah bagaimana? Keluarganya bagaimana? Bila telah menikah tutup mata rapat-rapat terhadap kejelekan pasangan kita. Karena itulah pilihan kita. Terima dia apa adanya. Itu yang harus diperhatikan," pesannya.(ads)
ADVERTISEMENT