Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
MALANG - Virus corona kembali membuat gugur para gugus depan COVID-19. Seorang dokter di Kota Malang, Dr dr Siswanto MSc, dilaporkan meninggal dunia akibat paparan virus corona.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di usia 78 tahun, pada Senin dini hari (19/10/2020), usai mendapat penanganan intensif di ruang isolasi RSUD Saiful Anwar.
''Beliau meninggal sekitar dini hari tadi. Beliau meninggal di usia sekitar 77-78 tahun setelah terkonfirmasi positif COVID-19,'' ungkap Kasubbag Humas RSSA Malang, Dony Iryan, pada Senin siang (19/10/2020).
Belum diketahui sumber transmisi penularan virus corona yang menyerang Dr Siswanto. Namun, kata Donny, almarhum memang memilki tempat praktik pribadi di Kepanjen, Kabupaten Malang.
''Kemungkinan besar memang (sumber transmisi) dari sana. Tapi kita gak bisa pastikan. Itu harus dari tim tracing Satgas COVID-19 Kota Malang,'' sebutnya.
Selain itu, Dr Siswanto yang juga anggota IDI Malang Raya ini, merupakan dosen pengajar di FK UB yang bekerjasama dengan RSUD Saiful Anwar.
ADVERTISEMENT
''Beliau staf pengajar di FK UB, bukan organik dari RSSA. Beliau juga punya anak dokter semua. Salah satunya tugas di sini (RSSA),'' imbuhnya.
Atas berbagai jasanya, Direktur RSSA, Dr Kohar dan Dekan FKUB melakukan penghormatan terakhir melepas jenazah mendiang sebelum dikebumikan. Salat jenazah dilakukan sekitar pukul 08.30 WIB sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga di Kauman, Kepanjen.
Meninggalnya Dr Siswanto menambah deretan dokter di Malang Raya yang meninggal akibat paparan virus Sars-Cov-2 tersebut. Hingga saat ini, total sudah ada 6 orang dokter meninggal dengan status konfirmasi positif COVID-19.
Sementara, angka kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang per 18 Oktober 2020 yakni 1.929 kasus. Diantaranya sebanyak 190 orang meninggal, 1.691 sembuh, dan 48 orang dalam pantauan dan perawatan.
ADVERTISEMENT