Lagi, Dokter di Malang Meninggal Akibat COVID-19

Konten Media Partner
17 September 2020 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berita duka. Foto: IDI Malang Raya
zoom-in-whitePerbesar
Berita duka. Foto: IDI Malang Raya
ADVERTISEMENT
MALANG - Kabar duka kembali datang dari gugus terdepan penanganan COVID-19. Terulang, seorang dokter di Malang kembali gugur. dr Aman Teguh Pribadi diketahui meninggal dunia dengan terindikasi positif terpapar virus Sars-Cov-2.
ADVERTISEMENT
Informasi yang dihimpun, kabar dokter yang membuka praktik di wilayah Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang ini tutup usia pada Rabu malam (16/9/2020), pukul 23.50 WIB. Saat dalam perawatan di RS Wava Husada, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Hal ini diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya, dr Djoko Heri, bahwa kemungkinan besar tertularnya dr Aman memang bermula dari tempat praktiknya.
''Dari data yang saya terima, beliau selama ini hanya praktek pribadi saja. Tempat praktiknya ada di Bandulan, Kota Malang. Sangat mungkin penularan dari tempat prakteknya tersebut,'' papar Djoko.
Meninggalnya dr Aman semakin menambah deretan dokter di Malang Raya yang meninggal dunia akibat virus asal Wuhan, China ini.
Hingga saat ini, sudah ada 4 dokter di Malang Raya meninggal dunia akibat COVID-19. Jika ditotal, sudah ada 30 dokter tertular virus Sars-Cov-2 saat bertugas.
ADVERTISEMENT
"Terhitung sejak Maret 2020, sudah ada 4 dokter meninggal akibat paparan virus ini, termasuk beliau. Saat ini, yang sedang dirawat di RS rujukan ada 3 orang, juga karena virus COVID-19," paparnya.
Menurut dia, ini sudah tergolong kejadian luar biasa. Atas kejadian ini, IDI mengimbau kerjasama dan kesadaran masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pencegahan ini pada akhirnya sangat membantu tenaga kesehatan sebagai gugus terdepan penanganan COVID-19.
''Sangat percuma rasanya kami para dokter dan petugas kesehatan lain menggunakan APD lengkap kalau nyatanya kasus COVID-19 terus bertambah. Lama-lama rumah sakit akan penuh, petugas medis kelelahan dan pada akhirnya tenaga kesehatan juga bisa tertular," jelasnya.