news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lathifah-Didik Beber Konsep Kerukunan Umat Beragama

Konten Media Partner
24 November 2020 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lathifah Shohib (tiga dari kiri). Foto: Tim Ladub
zoom-in-whitePerbesar
Lathifah Shohib (tiga dari kiri). Foto: Tim Ladub
ADVERTISEMENT
MALANG - Meneguhkan kerukunan umat beragama menjadi salah satu komitmen Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut dua, Lathifah Shohib - Didik Budi Muljono (Ladub), jika diberi amanah menjadi kepala daerah.
ADVERTISEMENT
Menurut Lathifah, Indonesia merupakan negara yang menghormati keberagaman baik suku, ras, dan agama.
"Pancasila dan UUD 1945 memberikan amanah kepada masyarakat termasuk negara untuk saling menghormati antar umat beragama," ucapnya, saat berdialog dengan Tokoh Katolik Wonosari, pada Minggu (21/11/2020).
Wanita yang akrab disapa Bu Nyai itu menambahkan, dalam konteks pemerintah daerah, kerukunan antar umat beragama harus dilakukan dengan merangkul segala pihak termasuk memperkuat FKUB.
"Apalagi Kabupaten Malang ini memilki jumlah warga 2 juta lebih dengan berbagai latar belakang, sehingga forum kerukunan umat beragama bisa menjadi jembatan terciptanya masyarakat yang damai dan unggul," tandasnya.
Cucu Pendiri NU, KH Bisri Syansuri itu mengatakan, ke depan pihaknya akan terus memperkuat kerukunan umat beragama di Kabupaten Malang dengan program dialog bersama para pemuka agama baik dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, serta penganut aliran kepercayaan.
ADVERTISEMENT
"Harus ada forum dimana para pemuka agama duduk bersama. Membahas visi besar agar Kabupaten Malang bisa menjaga toleransi antar umat beragama, termasuk musrenbang keagamaan," ucapnya.
Mengutip kalimat Presiden RI ke-IV, Abdurrahman Wahid, Bu Nyai menegaskan, perbedaan adalah fitrah dan harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan yang universal.
"Gus Dur pernah bilang memuliakan manusia berarti sama dengan memuliakan Tuhannya. Sebaliknya, merendahkan manusia berarti merendahkan Tuhannya. Karena itu, ke depan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Malang harus dilandaskan pada prinsip-prinsip kemanusiaan," pungkasnya.(ads)