Konten Media Partner

Literasi Fisik agar Anak Tak Terbiasa Mager

25 Februari 2019 21:16 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Salah seorang anak saat sedang berolahraga di Champions, Tidar, Kota Malang, senin (25/2).
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang anak saat sedang berolahraga di Champions, Tidar, Kota Malang, senin (25/2).
TUGUMALANG.ID- Kecenderungan malas gerak (mager) pada anak balita menjadi perhatian Kids Movement Indonesia. Apalagi, mager terjadi bukan karena sebab. Kemungkinan yang paling kuat ialah adanya pengaruh gadget pada anak-anak. Sehingga, anak kurang aktif dalam kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diterangkan Aang Ghunaifi, Co Founder Kids Movement Indonesia yang berada di daerah Tidar, Kota Malang."Ada banyak penelitian yang sudah menyatakan itu, seperti WHO menerangkan demikian," kata Aang saat ditemui Tugu Malang.
Ia menjelaskan jika dari hal tersebut Aang membuat program literasi fisik untuk anak. Program baru ini pun kini mulai diminati banyak orang tua. Dalam angkatan I, Aang hanya membatasi 30 peserta. Sebab ia beserta fasilitator ingin fokus melihat perkembangan anak ketika melakukan aktivitas di Champions Mandala Tidar.
Dalam setiap angkatan, lanjutnya, ada enam pertemuan. Aang melanjutkan jika kegiatan yang diselenggarakannya itu bisa mengukur tingkat konsentrasi dan motorik kasar-halus anak. Dikarenakan, fasilitator Kids Movement ini akan melaksanakan asesmen terlebih dulu menggunakan antropometri. Yakni sebuah metode untuk melihat komposisi tubuh anak. Sehingga, sebelum melakukan kegiatan, anak diketahui apa saja keluhan dan kesehatannya. "Kami ingin saintifiknya jelas, agar report yang diberikan kepada orang tua juga tepat," imbuh pria asal Bali ini.
ADVERTISEMENT
Anak-anak sedang dilatih motoriknya agar aktiv dan tidak malas gerak.
Ia membagi tiga kelas untuk para peserta program. Yakni active start, fundamental, dan learning to train. Dengan membagi kelas ini, maka diharapkan kecenderungan bakat anak juga akan terlihat. Hal ini sesuai dengan kurikulum Long Term Athlete Development yang sedang berkembang dalam dunia olahraga.
Rencananya, untuk angkatan II akan dibuka mulai 28 Februari mendatang. Aang berharap dengan hadirnya Kids Movement Indonesia bisa membantu orang tua yang ingin mengetahui secara tepat porsi olahraga anak."Kita ingin orang tua dan masyarakat mendapatkan literasi fisik ini secara gamblang," pungkasnya.
Reporter : Rino Hayyu S
Editor : Irham Thoriq