LP2M UM Gelar Sekolah Kades Selama 10 Bulan

Konten Media Partner
12 November 2020 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LP2M UM. Foto: Rezza Doa
zoom-in-whitePerbesar
LP2M UM. Foto: Rezza Doa
ADVERTISEMENT
MALANG - Universitas Negeri Malang (UM) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar kegiatan sosialisasi dan kuliah perdana Sekolah Pimpinan Desa dan Kelurahan (Sepimsalu), pada Kamis (12/11/2020).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diikuti oleh 27 desa di Kabupaten Malang dan 4 kelurahan di Kota Malang.
Rektor UM, Prof Dr AH Rofi'uddin MPd, mengatakan bahwa sekolah yang diikuti oleh kepala desa melalui LP2M, merupakan bentuk komitmen UM pada kemajuan desa dan kelurahan.
LP2M UM. Foto: Rezza Doa
"Saya sangat mendukung dengan kegiatan hari ini, karena ini merupakan program kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang sangat bermanfaat," katanya.
Dia menyebutkan, kewajiban universitas tidak hanya penelitian, tetapi juga pengabdian ke masyarakat. Hal inilah yang telah dilakukan oleh UM.
"Kegiatan kami ini bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang akan dilakukan selama beberapa bulan kedepan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Sumberdaya Wilayah dan KKN LP2M UM, Dr Agung Winarno, menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dilakukan selama 10 bulan setiap 1 bulan sekali.
ADVERTISEMENT
"Sekolah kades rencananya kami lakukan selama 10 bulan, pertemuan setiap satu bulan sekali. Sistem pembelajaran bukan hanya di kelas tetapi lebih melihat kondisi dan potensi desa," jelasnya.
Nantinya, bagi kepala desa yang mengikuti sekolah, akan dilakukan wisuda di akhir pertemuan. "Kami LP2M akan mengadakan wisuda kalau sudah melakukan selama 10 bulan," tuturnya.
Agung menambahkan, selain sekolah pimpinan desa dan kelurahan, ada juga kelas untuk Bumdes, BPD, PKK, Pokdarwis, dan pemuda.
Dia mengatakan, pihaknya juga akan membantu pembangunan desa melalui pengabdian dosen dan mahasiswa. Rencananya, LP2M akan memperluas desa binaan.
"Kegiatan kami ini tidak hanya di Kabupaten Malang saja, tapi juga di Kota Malang dan Kota Batu. Termasuk desa-desa binaan di luar Malang," tandasnya.(ads)
ADVERTISEMENT