LSI Denny JA Berharap Angka Golput di Kabupaten Malang Tidak Meningkat

Konten Media Partner
11 Agustus 2020 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pilkada. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pilkada. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengkhawatirkan jika nantinya jumlah warga yang Golput (Golongan Putih) di Kabupaten Malang meningkat.
ADVERTISEMENT
Peneliti LSI Denny JA, Dito Arief, mengungkapkan jika tingkat ketidaksukaan masyarakat pada pejabat yang terus meningkat, bisa jadi sangat berpengaruh pada angka Golput.
"Saya lebih melihat ketidaksukaan dan respon masyarakat terhadap Pilkada sendiri. Saya khawatirnya malah muncul gerakan untuk tidak menggunakan hak pilih karena tidak suka terhadap pemimpin-pemimpin yang ada," ungkap Dito, pada Senin (10/8/2020).
Menurut Dito, perasaan tidak suka ini disebabkan perilaku-perilaku pejabat yang tidak menunjukkan rasa empati pada masyarakat. "Yang dikhawatirkan itu, perasaan-perasaan masyarakat ketika melihat hal di luar kelaziman," jelasnya.
"Sehingga tingkat kesukaan pada beliau (pejabat) mungkin menjadi turun. Bisa saja yang awalnya suka, tapi setelah melihat adegan tersebut menjadi tidak suka," bebernya.
Karenanya, diprediksi bakal makin banyak warga yang bersikap apatis dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020. "Atau yang tadinya belum menentukan pilihan, melihat adegan tersebut menjadi apatis atau skeptis dengan Pilkada Kabupaten Malang," paparnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Dito menegaskan, pernyataannya ini hanya prediksi dan perlu pembuktian secara elektoral. "Secara elektoral mungkin perlu dibuktikan saat Pilkada, tapi arah kesana itu memungkinkan ketika respon masyarakat itu negatif," tukasnya.