Konten Media Partner

Luhut Minta Semua Pasien Isoman Pindah ke Isoter

13 Agustus 2021 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut Binsar Pandjaitan bersama Wali Kota Malang, Sutiaji. Foto: Instagram Sutiaji
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Binsar Pandjaitan bersama Wali Kota Malang, Sutiaji. Foto: Instagram Sutiaji
ADVERTISEMENT
MALANG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta seluruh masyarakat yang sedang isolasi mandiri (isoman) untuk direlokasi ke tempat isolasi terpusat (isoter). Hal tersebut dia ungkapkan saat mengunjungi Malang Raya, pada Jumat ini (13/08/2021)
ADVERTISEMENT
"Di tempat isoter ditangani dengan benar. Sedangkan kalau di rumah, dokter gak ada, nakes (tenaga kesehatan) gak ada, yang ngurusi saturasi gak ada, oksigen kalau dibutuhkanpun juga gak ada. Kalau di sini (isoter) semua ada," jelasnya.
"Saya titip bapak ibu sekalian agar mematuhi itu semua (isoter). Galakkan program itu (isoter). Dan Pemda kita siapkan semua karena dananya ada," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa hal tersebut sangat sulit untuk dikabulkan. "Tidak semua orang bisa ditarik ke sana (isoter)," ucapnya, di Balai Kota Malang, pada Jumat (13/08/2021).
"Kita akan membuat kriteria. Ada yang boleh isoman kalau mereka seperti yang ada di salah satu RW di Karangbesuki, karena dia orang mampu dan terpapar serumah dan di depannya (rumah) ditulis lagi isoman. Mereka memilih itu karena dia lebih enjoy dan dia tidak bergejala," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, warga akan stres jika harus dipaksa dipindahkan ke isoter Kota Malang yang berada di Jalan Kawi. "Gak begini juga, orang yang begini malah akan stres, gimana cara memaksanya? Tapi tetap akan dipantau petugas kesehatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Sutiaji membenarkan bahwa dia sempat berbeda pendapat dengan Luhut terkait hal ini. "Memang awalnya kita beda pendapat, tapi sekarang memang harus dilaksanakan isoter itu. Maka ke depannya harus dipahamkan kepada masyarakat, supaya aman maka harus dikriteriakan siapa yang harus masuk isoter itu," bebernya.
Lebih rinci, Sutiaji mengatakan bahwa saat ini di isoter Jalan Kawi ada 246 bed dari sebelumnya hanya 70 bed saja.
"Secara detail rinciannya di SKB Blimbing atau Kantor eks Dinsos ada 26 bed, VEDC Arjosari 56 bed, Rusunawa Tlogowaru 60 bed, dan Safe House BPSDM 246 bed," sebutnya.
ADVERTISEMENT